Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mirae Asset Sekuritas : Harga SUN Berpotensi Melemah, Ini 2 Sentimen Utamanya

Mirae Asset Sekuritas Indonesia memperkirakan bahwa pada perdagangan hari ini, Kamis (28/2/2019 ada potensi bagi harga surat utang negara atau SUN untuk melemah.
Ilustrasi/www.hennionandwalsh.com
Ilustrasi/www.hennionandwalsh.com

Bisnis.com, JAKARTA -- Mirae Asset Sekuritas Indonesia memperkirakan bahwa pada perdagangan hari ini, Kamis (28/2/2019 ada potensi bagi harga surat utang negara atau SUN untuk melemah.

Dhian Karyantono, analis Fixed Income Mirae Asset Sekuritas Indonesia, mengatakan bahwa setidaknya terdapat dua sentimen negatif utama bagi harga SUN.

Sentimen negatif dimulai dari kenaikan signifikan harga minyak mentah dunia kurang lebih sebesar 2,53% ke kisaran US$56,96 per barel (kategori WTI) setelah data inventori minyak mentah AS (berdasarkan rilis API untuk periode minggu ke tiga Februari 2019) turun sebesar 4,2 juta barel.

Hal tersebut, pada akhirnya mendorong yield US Treasury khususnya tenor 10 tahun meningkat ke kisaran 2,68% (dibandingkan dengan hari sebelumnya di kisaran 2,64%.

Pergerakan harga minyak mentah dunia sendiri merupakan salah satu leading indicator bagi inflasi AS, sehingga kenaikan harga minyak mendorong ekspektasi kenaikan inflasi AS dan akhirnya yield US Treasury bergerak naik merespons hal tersebut.

Selain itu, kenaikan harga minyak mentah dunia juga pada akhirnya mengimbangi sentimen positif dari testimoni Jerome Powell (di depan Komite Jasa Keuangan AS semalam) yang mengindikasikan untuk menghentikan normalisasi balance sheet The Fed pada tahun ini.

Sementara itu,  sentimen negatif kedua berasal dari rilis data ekonomi Tiongkok di mana data PMI Manufaktur Tiongkok per Februari 2019 masih dalam area kontraksi dengan level sebesar 49,2 poin dan level tersebut juga menurun tipis dibandingkan dengan awal tahun lalu sebesar 49,5 poin.

Turunnya data PMI Manufaktur Tiongkok mendorong kekhawatiran terhadap melambatnya ekonomi Tiongkok sehingga berpotensi mendorong depresiasi yuan terhadap dolar AS yang pada akhirnya memicu depresiasi rupiah terhadap dolar AS.

Dengan demikian, sentimen yang secara umum berasal dari global tersebut berpotensi mendorong kenaikan yield SUN (penurunan harga) di pasar sekunder  baik melalui transmisi langsung dari kenaikan yield US Treasury maupun tidak langsung melalui depresiasi rupiah terhadap dolar AS.

"Untuk seri SUN benchmark, kami merekomendasikan investor untuk fokus pada SUN tenor pendek yaitu FR0077, sedangkan seri benchmark lainnya seperti FR0078 dan FR0068 kami masih merekomendasikan hold atau wait and see," katanya dalam riset harian, Kamis (28/2/2019). 

Dhian mengatakan, rekomendasi tersebut selain didasarkan pada proyeksi penurunan harga SUN hari ini juga mempertimbangkan kemungkinan downside risk dari rilis data ketenagakerjaan AS (initial jobless claims, rilis nanti malam).

Berikut ini proyeksi rentang pergerakan harga dan imbal hasil seri-seri SUN yang likuid hari ini:

FR0063 (15 Mei 2023): 93,80 (7,36%) - 94,10 (7,27%)
FR0077 (15 Mei 2024): 102,10 (7,62%) - 102,60 (7,51%)
FR0064 (15 Mei 2028): 88,70 (7,87%) - 89,15 (7,80%)
FR0078 (15 Mei 2029): 102,75 (7,85%) - 103,25 (7,78%)
FR0065 (15 Mei 2033): 86,85 (8,21%) - 87,20 (8,16%)
FR0068 (15 Maret 2034): 101,85 (8,16%) - 102,40 (8,10%)
FR0075 (15 Mei 2038): 92,45 (8,29%) - 93,05 (8,23%)
FR0079 (15 April 2039): 101,00 (8,27%) - 101,70 (8,20%)

-REVIEW (27 February 2019)-
-PRICE OF INDONESIA GOVERNMENT BONDS-
FR0077: +12,60     bps to 102,65 (7,50%)
FR0078: +9,90       bps to 103,26 (7,78%)
FR0068: -21,80      bps to 102,32 (8,11%)
FR0079: -7,90        bps to 101,51 (8,22%)

-YIELD OF GLOBAL BONDS-
UST 2yr:   +0,008      point to 2,48%
UST 5yr:    +0,028     point to 2,44%
UST 10yr:  +0,038     point to 2,63%
UST 30yr:  +0,052     point to 3,01%
German Bund 10yr: +0,029 point to 0,15%
UK Gilt 10yr: +0,067 point to 1,27%

-CDS OF INDONESIA BONDS-
CDS 2yr:   -0,83%   to  41,99
CDS 5yr:   -0,65%   to 104,00
CDS10yr:  -0,65%   to 169,01

-CRUDE OIL PRICES -
WTI:  +2,53%      to $56,96 per barrel 
BRENT: +1,81%   to $66,39 per barrel

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper