Bisnis.com,JAKARTA-- PT Acset Indonusa Tbk. menetapkan target perolehan kontrak baru senilai Rp15 triliun pada 2019.
Acset membukukan pertumbuhan pendapatan bersih Rp3,7 triliun atau naik 23% secara tahunan pada 2018. Realisasi itu naik dari Rp3,0 triliun pada 2017.
Akan tetapi, laba bersih yang dikantongi emiten berkode saham ACST itu turun dari Rp154 miliar pada 2017 menjadi Rp18 miliar pada 2018.
Saat dikonfirmasi Bisnis, Maria Cesilia Hapsari, Corporate Secretary & Investor Relations Acset Indonusa menjelaskan bahwa penyebab tergerusnya laba bersih pada tahun lalu karena beberapa perubahan yang terjadi di proyek berjalan.
“Perubahannya ada yang dari internal yang dilakukan untuk memenuhi permintaan dari pemilik proyek dan ada juga perubahan-perubahan yang disebabkan dari eksternal,” jelas Maria kepada Bisnis, Rabu (27/2/2019).
Pada 2019, ACST menetapkan target perolehan kontrak baru senilai Rp15 triliun. Optimisme tersebut diklaim sejalan dengan upaya perbaikan perusahaan dalam aspek finansial, operasional, dan juga pengembangan sumber daya di internal.
“Di samping itu, ACST percaya bahwa diversifikasi ke bidang soil improvement dan marine works juga dapat menstimulasi arus pendapatan baru terlebih lagi dengan adanya kepemilikan ACST atas cement-deep mixing (CDM) Barge—ACSET Sea I—sejak awal 2018,” imbuh Maria.
Maria menambahkan pihaknya akan terus menerapkan know your costumer. Selanjutnya, kontraktor swasta itu akan mengejar target kontrak baru yang dibidik tahun ini.