Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Emas Sentuh Level Tertingginya dalam 10 Bulan

Harga emas sentuh level tertingginya dalam 10 bulan terakhir seiring dengan melemahnya dolar AS akibat terperosoknya imbal hasil dari keuangan AS dan optimisme pasar seputar negosiasi perdagangan antara Amerika Serikat dan China.
Harga emas berjangka naik di Divisi COMEX New York Mercantile Exchange./Antara
Harga emas berjangka naik di Divisi COMEX New York Mercantile Exchange./Antara

Bisnis.com, JAKARTA – Harga emas sentuh level tertingginya dalam 10 bulan terakhir seiring dengan melemahnya dolar AS akibat terperosoknya imbal hasil dari keuangan AS dan optimisme pasar seputar negosiasi perdagangan antara Amerika Serikat dan China.

Analis PT Rifan Financindo Berjangka Yohanes mengatakan, emas terus melanjutkan kenaikannya selama 10 bulan ini karena dolar AS memperlihatkan sedikit perubahan dan pasar tetap menunggu kejelasan pembicaraan perdagangan AS dan China.

“Sedangkan pesaing emas seperti saham-saham Asia, dilaporkan bergerak mendekati puncaknya dalam empat bulan didukung oleh harapan bahwa pembicaraan perdagangan China dan AS, membuat kemajuan positif dan ekspetasi stimulus kebijakan dari bank sentral utama,” ujar Yohanes seperti dikutip dari riset harian PT Rifan Financindo Berjangka, Rabu (20/2/2019).

Sementara itu, mengutip riset harian PT Asia Tradepoint Futures, kenaikan harga emas seiring dengan meningkatnya ketidakpastian proses Brexit dan perkiraan pasar terhadap notulensi pertemuan FOMC Januari lalu.

“Kedua faktor tersebut tampak menjadi katalis positif bagi pasar emas dan tercermin pada perdagangan saat ini,” tulis Asia Tradepoint Futures seperti dikutip dari keterangan resminya, Rabu (20/2/2019).

Berdasarkan data Bloomberg, pada perdagangan Rabu (20/2/2019) pukul 16.53 WIB, harga emas di pasar spot masih bergerak positif, menguat 0,20% menjadi US$1.343,60 per troy ounce. Sementara itu, harga emas di bursa Comex menguat 0,15% menjadi US$1.346,80 per troy ounce. 

Senada, PT Monex Investindo Futures dalam risetnya juga mengatakan penguatan emas berpotensi berlanjut seiring dengan semakin kuatnya kemungkinan The Fed tidak akan menaikkan suku bunga di tahun ini.

“Rilis notulensi FOMC yang akan dirilis pekan ini, dapat menambah momentum penguatan emas jika mengindikasikan suku bunga tidak naik di tahun ini,” tulis Monex seperti dikutip dari keterangan resminya, Rabu (20/2/2019).

Hal tersebut semakin diperkuat setelah Presiden The Fed New York, John Williams, mengatakan suku bunga saat ini sudah cukup, dan tidak perlu lagi menaikkan suku bunga kecuali terjadi peningkatan inflasi atau pertumbuhan ekonomi. 

Monex memproyeksi pergerakan emas berada pada kisaran level US$1.350 per troy ounce hingga US$1.338 per troy ounce. Penembusan di atas level resisten tersebut berpeluang membawa emas naik ke US$1.355 per troy ounce. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Finna U. Ulfah
Editor : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper