Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jasa Marga (JSMR) Kaji Cross Border Securitization

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. tengah melakukan kajian untuk penerbitan cross border securitization sebagai salah satu alternatif sumber pendanaan perseroan.
Pembangunan jalan tol Pandaan-Malang di Jawa Timur. Gambar diambil pada Senin (17/9/2018)./Istimewa-PT Jasa Marga (Persero)
Pembangunan jalan tol Pandaan-Malang di Jawa Timur. Gambar diambil pada Senin (17/9/2018)./Istimewa-PT Jasa Marga (Persero)

Bisnis.com, JAKARTA — PT Jasa Marga (Persero) Tbk. tengah melakukan kajian untuk penerbitan cross border securitization sebagai salah satu alternatif sumber pendanaan perseroan.

Deputi Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Aloysius Kiik Ro mengatakan pihaknya mendorong perseroan pelat merah untuk mengeluarkan berbagai alternatif pendanaan. Salah satunya melalui instrumen cross border securitization. 

Aloysius menjelaskan bahwa instrumen tersebut merupakan sekuritisasi yang penerbitannya dilakukan di luar negeri. Secara konsep, skema tersebut tidak berbeda jauh dengan penerbitan sekuritisasi di dalam negeri.

Dia mengatakan saat ini tengah melakukan penjajakan penerbitan cross border securitization di Eropa. Salah satu pasar yang dilirik yakni London Stock Exchange. Adapun, salah satu BUMN yang dapat mengoptimalkan skema tersebut yakni PT Jasa Marga (Persero) Tbk.

Saat dikonfirmasi, Corporate Finance Group Head Jasa Marga Eka Setya Adrianto mengatakan penerbitan instrumen tersebut baru memasuki tahap obrolan awal atau early discussion. Pihaknya masih membahas konsep dari skema tersebut.

“Eksplorasi [cross border securitization] sudah ada. Kementerian BUMN mendorong kami untuk memperbanyak alternatif produk pendanaan,” jelasnya di Jakarta, Selasa (19/2/2019).

Eka menjelaskan bahwa penerbitan instrumen sekuritisasi di luar negeri memiliki sejumlah keuntungan. Salah satunya pasar yang lebih luas serta basis investor yang lebih dalam.

Dengan kondisi tersebut, sambungnya, perseroan berpeluang mendapatkan pendanaan dalam jumlah yang lebih besar. Sebagai gambaran, emiten berkode saham JSMR itu mendapatkan dana dari obligasi komodo Rp4 triliun dengan permintan mencapai Rp15 triliun pada 2017.

“Kalau berbicara demand di sana [luar negeri] lebih besar. Tetapi, Jasa Marga tidak hanya global tetapi lokal juga jadi lihat situasi dan faktor permintaan itu semua kami pertimbangkan,” paparnya.

Secara kupon, Eka memproyeksikan JSMR akan mendapat banderol yang tidak jauh berbeda dari emisi di dalam negeri. Apalagi, perseroan memiliki peringkat yang lebih tinggi dari lembaga internasional.

Donny Arsal, Direktur Keuangan Jasa Marga menjelaskan bahwa terdapat beberapa ruas perseroan yang dapat menjadi aset dasar atau underlying apabila perseroan menerbitkan instrumen sekuritisasi pendapatan. Jalan tol tersebut yakni Jakarta Outer Ring Road (JORR) dan Jalan Tol Dalam Kota.

Dari sekuritisasi pendapatan dua ruas itu, Donny menyebut dana yang bisa didapatkan akan tergantung tenor dan pendapatan yang dimiliki.  “Tergantung tenornya berapa tahun, misalnya, revenue tolnya Rp1,5 triliun dan tenor dalam 10 tahun berarti Rp15 triliun,” jelasnya.

Sebagai catatan, JSMR telah meluncurkan produk Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset (KIK-EBA) Mandiri Pendapatan Tol Jagorawi pada 2017. Instrumen tersebut merupakan KIK-EBA pertama di Indonesia yang menggunakan underlying hak atas pendapatan tol di masa mendatang atau future cash flow. 

PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat KIK EBA Mandiri JSMR01-Surat Berharga Hak Atas Pendapatan Tol Jagorawi memiliki nominal Rp1,858 triliun. Pencatatan dilakukan pada 30 Agustus 2017 dan jatuh tempo pada 30 Agustus 2022.

 

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper