Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Minyak Sentuh Level Tertinggi Tahun ini

Harga minyak global, pada Senin (18/2/2019) pagi, naik ke level tertingginya sejak November tahun lalu.
Harga Minyak WTI/Reuters
Harga Minyak WTI/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Harga minyak global, pada Senin (18/2/2019) pagi, naik ke level tertingginya sejak November tahun lalu.

Kenaikan tersebut didukung oleh sentimen positif berupa pengurangan pasokan oleh Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sanksi Amerika Serikat terhadap Venezuela serta Iran.

Dilansir dari Reuters, Senin (18/2/2019), minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) terdorong pada level US$56 per barel untuk pertama kalinya pada tahun ini. Sementara itu, minyak mentah berjangka Brent mencapai level tertinggi US$66,78 per barel, sebelum turun ke level US$66,65 per barel.

Untuk kedua harga acuan ini, capaian tersebut merupakan yang tertinggi sejak 20 November 2018.

Seperti diketahui, OPEC  serta beberapa produsen non-afiliasi seperti Rusia, pada akhir tahun lalu sepakat memangkas produksi minyak mereka sebesar 1,2 juta barel per hari (bpd) untuk mencegah pasokan berlebih.

Selain OPEC, penguatan harga komoditas ini juga disokong oleh sanksi AS terhadap eksportir minyak sekaligus anggota OPEC, yaitu Iran dan Venezuela. Akibat sanksi tersebut, pasokan kedua negara kaya minyak itu menjadi terhambat.

Para trader mengatakan, pasar keuangan termasuk minyak mentah berjangka didukung oleh harapan bahwa AS dan China akan segera menyelesaikan perang dagang. Sebagai informasi, persoalan tersebut telah menyebabkan perlambatan ekonomi global. “Tanda-tanda positif AS dan China dalam perundingan [dagang] telah mendorong sentimen lintas pasar,” kata bank ANZ, Senin (18/2/2019).

Meskipun demikian, terdapat tanda-tanda produksi AS bakal naik lebih lanjut. Perusahaan jasa energi Baker Hughes, Jumat (15/2/2019), menyatakan, perusahaan-perusahaan energi AS, pekan lalu, telah meningkatkan jumlah rig minyak sebanyak tiga buah untuk mencari produksi minyak baru. Dengan demikian, total menjadi 857 rig. Hal itu berarti jumlah rig AS lebih tinggi dari setahun yang lalu ketika kurang dari 800 rig aktif.

Sebagai informasi, rig merupakan peralatan yang digunakan untuk pengeboran bawah tanah mencari minyak bumi, gas, dan mineral lainnya.

Berdasarkan data Bloomberg, hingga pukul 09:00 WIB, Senin (18/2/2019), harga minyak jenis WTI kontrak Maret 2019 menguat 0,61% atau 0,34 poin di level US$55,93 per barel. Kemudian, harga minyak Brent juga menguat 0,26% atau 0,17 poin di level US$66,42 per barel. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dika Irawan
Editor : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper