Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kurs Tengah Melemah 31 Poin, Rupiah & Won Korsel Terlesu di Asia

Bank Indonesia mematok kurs tengah hari ini, Kamis (7/2/2019) di level Rp13.978 per dolar AS, melemah 31 poin atau 0,22% dari posisi Rp13.947 pada Rabu (6/2).
Karyawan menghitung mata uang rupiah di gerai penukaran mata uang asing Ayu Masagung, Kwitang, Jakarta Pusat, Senin (28/1/2019)./ANTARA-Sigid Kurniawan
Karyawan menghitung mata uang rupiah di gerai penukaran mata uang asing Ayu Masagung, Kwitang, Jakarta Pusat, Senin (28/1/2019)./ANTARA-Sigid Kurniawan

Bisnis.com, JAKARTA – Bank Indonesia mematok kurs tengah hari ini, Kamis (7/2/2019) di level Rp13.978 per dolar AS, melemah 31 poin atau 0,22% dari posisi Rp13.947 pada Rabu (6/2).

Kurs jual ditetapkan di Rp14.048 per dolar AS, sedangkan kurs beli berada di Rp13.908 per dolar AS. Selisih antara kurs jual dan kurs beli adalah Rp140.

Sementara itu, berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah di pasar spot terpantau melemah 55 poin atau 0,40% ke level Rp13.975 per dolar AS pada pukul 10.03 WIB dari level penutupan perdagangan sebelumnya.

Pada perdagangan Rabu (6/2), rupiah mampu rebound dan berakhir menguat 42 poin atau 0,30% di level Rp13.920 per dolar AS.

Rupiah mulai tergelincir dari penguatannya ketika dibuka terdepresiasi 10 poin atau 0,07% di posisi 13.930 per dolar AS pagi tadi. Sepanjang perdagangan hari ini, rupiah bergerak di kisaran Rp13.930-Rp13.975 per dolar AS.

Pelemahan rupiah diikuti won Korea Selatan yang terdepresiasi 0,28%. Mata uang lain di Asia yang melemah terhadap dolar AS, di antaranya adalah rupee India dan baht Thailand yang masing-masing terdepresiasi 0,15% dan 0,08%.

Namun beberapa mata uang terpantau menguat, di antaranya ringgit Malaysia dan peso Filipina yang masing-masing terapresiasi 0,19% dan 0,03% terhadap dolar AS.

Sementara itu, indeks dolar Amerika Serikat (AS) yang mengukur kekuatan mata uang dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama dunia, terpantau naik 0,047 poin atau 0,05% ke level 96,437 pada pukul 11.08 WIB.

Pergerakan indeks dolar sebelumnya dibuka flat di level 96,391, setelah berakhir menguat 0,34% atau 0,323 poin di posisi 96,390 pada perdagangan Rabu (6/2). 

Dilansir Bloomberg, won Korea Selatan ikut memimpin pelemahan di antara mata uang emerging market di Asia akibat tertekan reli penguatan dolar AS yang membatasi minat untuk aset berisiko.

“Won mungkin terbebani sentimen bearish di Asia setelah bank sentral Australia mengubah pandangannya. Para pedagang berspekulasi sikap ini bisa menyebar ke seluruh kawasan [di Asia],” ujar Mingze Wu, seorang pedagang valuta asing di INTL FCStone Global Payments.

Pada Rabu (6/2), Reserve Bank of Australia (RBA) membuka peluang untuk kemungkinan penurunan suku bunga karena mengakui risiko ekonomi yang tumbuh.

Dolar Australia pun bergerak di kisaran level terendahnya dalam dua pekan hari ini seiring dengan meningkatnya spekulasi bahwa suku bunga acuan Negeri Kangguru kemungkinan besar akan turun tahun ini di tengah meningkatnya risiko pertumbuhan di dalam dan luar negeri.

Kurs Transaksi Bank Indonesia (Rupiah)               

7 Februari

13.978

6 Februari

13.947

4 Februari

13.976

1 Februari

13.978

31 Januari

14.072

30 Januari

14.112

SumberBank Indonesia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper