Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Punya Modal Rp10 Juta, Lebih Baik Investasi Sukuk Tabungan atau Buka Usaha?

Pemerintah meluncurkan Sukuk Tabungan seri ST-003 pada Jumat (01/02). Imbal hasil instrumen itu sebesar 8,15% per tahun. Dengan keuntungan itu, Lebih baik investasi Sukuk Tabungan atau Buka Usaha?
Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Luki Alfirman (kiri) dan Direktur Pembiayaan Syariah DJPPR Kemenkeu Dwi Irianti Hadiningdyah (kanan), menggandeng Youtuber dengan subscriber terbesar di Asia Tenggara, Atta Halilintar (tengah) untuk mempromosikan instrumen sukuk negara tabungan seri ST-003  yang mulai dipasarkan pada Jumat (1/2/2019)./Bisnis-Emanuel B. Caesario
Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Luki Alfirman (kiri) dan Direktur Pembiayaan Syariah DJPPR Kemenkeu Dwi Irianti Hadiningdyah (kanan), menggandeng Youtuber dengan subscriber terbesar di Asia Tenggara, Atta Halilintar (tengah) untuk mempromosikan instrumen sukuk negara tabungan seri ST-003 yang mulai dipasarkan pada Jumat (1/2/2019)./Bisnis-Emanuel B. Caesario

Sukuk Tabungan Bukan Sekedar Mencari Untung

Jika dibandingkan dengan bisnis maupun instrumen investasi pasar modal lainnya, Sukuk Tabungan masih kalah dalam memberikan untung.

Namun, Sukuk Tabungan itu memiliki arti lebih dari sekedar mencari keuntungan.

Dana dari sukuk tabungan yang baru dirilis pemerintah itu akan digunakan untuk membangun berbagai proyek infrastruktur.

Jadi, investor yang menempatkan dananya di Sukuk Tabungan juga berpartisipasi dalam proses pembangunan di Indonesia.

Partisipasi investor lokal dalam berinvestasi di Sukuk Tabungan atau Saving Bond Ritel juga membuat bangsa Indonesia lebih mandiri. Pasalnya, ketika membangun infrastruktur atau kebutuhan anggaran lainnya tidak perlu mencari pendanaan dari asing, tetapi bisa didukung oleh masyarakat Indonesia sendiri.

Obligasi ritel jenis Sukuk Tabungan dan Saving Bond Ritel bisa meningkatkan porsi investor domestik dalam kepemilikan surat berharga negara. Soalnya, kedua produk itu tidak bisa dijual ke pasar sekunder sehingga tidak ada peluang investor asing untuk membeli surat utang negara ritel tersebut

Halaman Sebelumnya
Peluang Bisnis Dropshipper

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper