Bisnis.com, JAKARTA -- Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan resmi meluncurkan instrumen sukuk negara tabungan seri ST-003 pada Jumat (2/1/2019).
Peluncuran dilakukan di Kafe Bunga Rampai, Jakarta Pusat dan dihadiri jajaran pejabat Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR), perwakilan mitra distribusi, dan Self Regulatory Organization (SRO) pasar modal.
Dengan dibukanya masa penawaran ST-003, investor ritel sudah dapat mulai membeli instrumen ini dengan nilai mulai Rp1 juta hingga Rp3 miliar secara online melalui 13 mitra distribusi.
Ketiga belas mitra distribusi tersebut termasuk delapan bank, yakni Bank BRISyariah, Bank Syariah Mandiri, Bank BCA, Bank Mandiri, Bank BNI, Bank Permata, Bank BRI, dan Bank BTN. Investor juga bisa membelinya melalui perusahaan sekuritas, yakni Trimegah Sekuritas, atau perusahaan efek khusus seperti Bareksa dan Tanamduit.
Pilihan lainnya yakni lewat perusahaan financial technology (fintech) peer-to-peer (P2P) lending, yakni Investree dan Modalku.
Masyarakat dapat melakukan pendaftaran dan pemesanan di laman resmi masing-masing mitra distribusi hingga 20 Februari 2019 pukul 10.00 WIB. Pemesanan dapat dilakukan dari mana saja dan kapan saja.
Instrumen ini ditawarkan dengan kupon 8,15%, terbentuk dari suku bunga BI 7 Days (Reverse) Repo Rate ditambah spread tetap 215 bps. Kupon ini bersifat mengambang dengan dasar, sehingga tidak akan turun lebih rendah bila BI-7DRRR turun, tetapi akan naik bila BI-7DRRR lebih tinggi dari 6%.
Instrumen ini bersifat tabungan dan tidak dapat dicairkan hingga jatuh tempo dua tahun ke depan. Kendati demikian, investor dapat melakukan pencairan dini sebesar maksimal 50% setelah satu tahun.
Instrumen ini juga tidak dapat ditransaksikan di pasar sekunder.