Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ingin Terbitkan 3 DIRE, Ini Strategi Reliance MI

PT Reliance Manajer Investasi ingin menerbitkan 3 seri dana investasi real estat (DIRE) sepanjang 2019. Reliance MI akan lebih dahulu fokus pada DIRE dengan nilai kecil, sembari mengedukasi pasar dan menyiapkan penyedia likuiditas untuk menopang pasar.
Real Estate/huffingtonpost
Real Estate/huffingtonpost

Bisnis.com, JAKARTA—PT Reliance Manajer Investasi ingin menerbitkan 3 seri dana investasi real estat (DIRE) sepanjang 2019. Reliance MI akan lebih dahulu fokus pada DIRE dengan nilai kecil, sembari mengedukasi pasar dan menyiapkan penyedia likuiditas untuk menopang pasar.

Edwin Teintang, Direktur Utama Reliance Manager Investasi, mengatakan bahwa pasar DIRE sejatinya masih sangat menjanjikan di Indonesia, mengingat orang Indonesia cukup akrab dengan investasi properti.

Investasi properti melalui DIRE justru lebih menarik, sebab sudah ada pengelola profesional yang merawat aset properti, menyari penyewa, dan mengelola bisnisnya.

Hanya saja, ketiga investasi properti dikawinkan dengan instrumen pasar modal dalam bentuk DIRE, masyarakat masih butuh waktu untuk memahami skemanya.

Edwin mengatakan, untuk dapat menghadirkan produk DIRE, Reliance MI melakukan banyak kegiatan edukasi investor, costumer gathering, dan kampanye untuk memperkenalkan instrumen ini. Namun, untuk tahap awal, Reliance masih lebih banyak mengandalkan basis nasabahnya dari kalangan investor institusi.

Reliance MI berhasil menggandeng belasan investor institusi untuk membeli instrumen DIRE yang dipersiapkan Reliance MI sejak tahun lalu. Edwin memperkirakan, DIRE pertama perseroan sudah dapat terbit pada akhir Februari 2019 mendatang usai membereskan semua urusan perpajakan properti yang akan diakuisi, yakni Apartemen Centro di Jakarta Barat senilai Rp210 miliar.

Pada semester kedua tahun ini, akan menyusul pula 2 DIRE dengan aset dasar hotel dan nilainya masing-masing antara Rp200 miliar hingga Rp250 miliar.

“Kita ingin perkenalkan bahwa beli DIRE dan properti itu 100% sama, yang mana beli DIRE justru lebih nggak ribet. Jadi, tantangannya lebih ke pembejaran investor atas produknya, tetapi potensinya besar di masa mendatang,” katanya.

Edwin mengatakan, mengingat produk DIRE masih relatif baru, Reliance MI masih cukup hati-hati untuk menerbitkannya, sehingga tidak langsung membuat produk dengan nilai tinggi di atas Rp500 miliar.

“Kita masuk di yang terjangkau saja, yang penting biaya penerbitannya tertutupi. Kami hitung yang Rp200 miliar hingga Rp250 miliar sudah pas. Kalau terlalu besar, cari investornya masih susah,” katanya.

Edwin mengatakan, untuk tahun ini, Reliance MI fokus pada penerbitan instrumennya dulu. Nantinya, pada tahun kedua, perusahaan akan mulai berupaya untuk menyediakan market maker atau penyedia likuiditas untuk menyokong kinerja di pasar sekunder.

Selain akan bekerja sama dengan sejumlah sekuritas, Reliance juga akan bekerja sama dengan pihak pengembang dari properi yang menjadi aset dasar DIRE agar dapat menjadi pembeli siaga atau siap untuk melakukan buy back bagi investor yang hendak menjual unit kepemilikannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper