Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kurs Jisdor Menguat ke 14.038, Rupiah Kokoh di Pasar Spot

Data yang diterbitkan Bank Indonesia pagi ini menempatkan kurs referensi Jisdor di level Rp14.038 per dolar AS, menguat 125 poin atau 0,99% dari posisi Rp14.163 pada Jumat (25/1).
Karyawan menghitung mata uang rupiah dan dolar AS di Jakarta, Senin (1/7/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam
Karyawan menghitung mata uang rupiah dan dolar AS di Jakarta, Senin (1/7/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA - Kurs rupiah menyentuh posisi Rp14.038 per dolar AS berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) hari ini, Senin (28/1/2019).

Data yang diterbitkan Bank Indonesia pagi ini menempatkan kurs referensi Jisdor di level Rp14.038 per dolar AS, menguat 125 poin atau 0,99% dari posisi Rp14.163 pada Jumat (25/1).

Sementara itu, berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah di pasar spot terpantau masih menguat 55 poin atau 0,39% ke level Rp14.038 per dolar AS pada pukul 09.30 WIB. Sepanjang perdagangan pagi ini, rupiah bergerak di kisaran Rp14.032-Rp14.040 per dolar AS.

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) mulai melanjutkan penguatannya ketika dibuka terapresiasi 58 poin atau 0,41% di level Rp14.035 per dolar AS dari level penutupan perdagangan sebelumnya.

Pada perdagangan Jumat (25/1/2019), nilai tukar rupiah ditutup menguat 77 poin atau 0,54% di posisi Rp14.093 per dolar AS.

Sementara itu, pergerakan indeks dolar Amerika Serikat (AS) yang mengukur kekuatan mata uang dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama dunia, terpantau melemah 0,032 poin atau 0,03% ke level 95,762 pada pukul 10.16 WIB.

Sebelumnya, indeks dolar AS dibuka turun tipis 0,01% atau 0,006 poin ke level 95,788, setelah pada akhir perdagangan Jumat pekan lalu ditutup melemah 0,84% atau 0,807 poin di posisi 95,794.

Dilansir dari risetnya hari ini, Analis Samuel Sekuritas Indonesia, Ahmad Mikail memperkirakan pergerakan indeks dolar akan melemah ke level 95.50.96.0 terhadap hampir seluruh mata uang utama dunia setelah menguat hampir tiga minggu berturut-turut.

“Dolar melemah disebabkan ekspektasi investor yang meyakini bahwa The Fed tidak akan menaikan tingkat suku bunga di Januari dan masih akan mengeluarkan pernyataan yang cukup dovish terhadap prospek kenaikan tingkat suku bunga AS tahun ini,” ungkap Ahmad dalam risetnya, Senin (28/1).

Ekspektasi tersebut juga membantu positifnya kinerja bursa saham AS. Tercatat S&P 500 naik sebesar 0,85% pada hari Jumat.

Ahmad memperkirakan, kenaikan bursa saham AS serta melemahnya dolar diperkirakan akan mendorong arus modal masuk ke pasar saham dan obligasi Indonesia dan membantu penguatan rupiah.  

“Rupiah kemungkinan menguat ke level Rp14.000/USD-Rp 14.092/USD,” lanjutnya.

Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor/Rupiah)   

28 Januari

14.038

25 Januari

14.163

24 Januari

14.141

23 Januari

14.188

22 Januari

14.221

Sumber: Bank Indonesia                 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper