Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wall Street Melemah Seiring Prospek Ekonomi yang Mengecewakan

Indeks Dow Jones Industrial Average turun 301,87 poin atau 1,22% ke level 24.404,48. Indeks S&P 500 kehilangan 37,81 poin atau 1,42% ke 2.632,9 dan Nasdaq Composite melemah 136,87 poin atau 1,91% ke 7.020,36.
Bursa saham AS/Reuters
Bursa saham AS/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Amerika Serikat ditutup melemah pada perdagangan Selasa (22/1/2019), menghentikan reli selama empat hari berturut-turut, karena prospek pertumbuhan ekonomi global, kekhawatiran perdagangan, dan proyeksi emiten yang mengecewakan meredam sentimen.

Indeks Dow Jones Industrial Average turun 301,87 poin atau 1,22% ke level 24.404,48. Indeks S&P 500 kehilangan 37,81 poin atau 1,42% ke 2.632,9 dan Nasdaq Composite melemah 136,87 poin atau 1,91% ke 7.020,36.

Dari 11 sektor utama S&P 500, hanya sektor utilitas yang ditutup lebih rendah. Sektor industri, energi, layanan komunikasi, dan konsumen mencatat persentase kerugian terbesar.

Laju pelemahan ketiga indeks utama AS tertahan setelah penasihat ekonomi Gedung Putih Larry Kudlow membantah laporan Financial Times bahwa pemerintahan Trump membatalkan persiapan pembicaraan perdagangan dengan China.

Namun, indeks S&P 500, Nasdaq, dan Dow Jones membukukan penurunan persentase satu hari terbesar sejak 3 Januari.

Pada hari Senin, Dana Moneter Internasional (IMF) memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi global 2019, dan China mengkonfirmasi tingkat pertumbuhan ekonomi paling lambat dalam 28 tahun.

"Tampaknya ada banyak berita negatif mengenai ekonomi global dan China dan laba perusahaan yang dilaporkan hari ini tidak dapat mengimbangi itu," kata Chuck Carlson, kepala eksekutif di Horizon Investment Services, seperti dikutip Bloomberg.

"Banyak perusahaan merilis laporan pendapatan pekan ini, jadi itu akan menjadi pertempuran antara pendapatan dan persepsi tentang apa yang terjadi di China dan pasar global," tambah Carlson.

Saham emiten FAANG (Facebook Inc, Apple Inc, Amazon.com, Netflix Inc dan induk Google Alphabet Inc,) ditutup melemah antara 1,6% dan 4,1%.

Kekhawatiran akan melambatnya laba perusahaan meningkat karena perusahaan-perusahaan yang membukukan hasil kuartal keempat memberikan proyeksi yang mengecewakan.

Saham Johnson & Johnson turun 1,4% setelah perkiraan penjualan 2019 berada di bawah ekspektasi analis. Adapun Saham Stanley Black & Decker Inc jatuh 15,5% menyusul proyeksi 2019 yang mengecewakan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper