Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Laporan Kinerja Keuangan Topang Wall Street Tambah Kuat

Pergerakan tiga indeks saham utama di bursa Wall Street Amerika Serikat (AS) berhasil ditutup menguat pada perdagangan Rabu (16/1/2019), didorong kuatnya laporan kinerja keuangan dari Bank of America Corp. dan Goldman Sachs.
Bursa Wallstreet/Reuters
Bursa Wallstreet/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan tiga indeks saham utama di bursa Wall Street Amerika Serikat (AS) berhasil ditutup menguat pada perdagangan Rabu (16/1/2019), didorong kuatnya laporan kinerja keuangan dari Bank of America Corp. dan Goldman Sachs.

Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup naik 0,59% atau 141,57 poin di level 24.207,16, indeks S&P 500 naik 0,22% atau 5,8 poin ke 2.616,1, sedangkan indeks Nasdaq Composite berakhir naik 0,15% atau 10,86 poin di level 7.034,69.

Dilansir dari Reuters, laporan dari Bank of America dan Goldman Sachs tersebut meredakan kekhawatiran investor tentang prospek pendapatan dan membantu mendukung bursa saham.

Saham Bank of America menguat 7,2%, sedangkan saham Goldman Sachs menanjak 9,5%.

“Memang masih terlalu dini, tetapi sejauh ini nadanya terlihat bagus,” kata Paul Nolte, manajer portofolio di Kingsview Asset Management, Chicago.

“Fakta bahwa bank-bank sedikit lebih sensitif terhadap tingkat suku bunga, kurva imbal hasil dan kegiatan bisnis, memberikan sesuatu pandangan yang layak pada ekonomi,” lanjutnya.

Investor juga mencermati laporan Wall Street Journal bahwa jaksa federal tengah menyelidiki Huawei Technologies, produsen peralatan telekomunikasi terbesar di dunia, karena diduga mencuri rahasia dagang dari perusahaan-perusahaan AS. dan dapat segera mengeluarkan tuntutan

Sejalan dengan Wall Street, bursa Stoxx 600 Eropa naik 0,5% pada perdagangan Rabu. Adapun pound sterling menguat setelah pemerintahan Perdana Menteri Inggris Theresa May memenangkan voting mosi percaya di dalam parlemen.

PM May kini dapat mencoba membangun konsensus tentang kesepakatan mengenai keluarnya Inggris dari Uni Eropa. Voting itu dilakukan sehari setelah kekalahan telaknya terkait kesepakatan Brexit yang selama ini dirundingkan May dengan Uni Eropa.

Harapan untuk Brexit yang lebih lunak memberikan dukungan pada penguatan pound sterling.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper