Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Diterpa Voting Brexit, Pound Sterling Masih Kokoh

Keperkasaan mata uang Negara Ratu Elizabeth tampaknya tengah diuji, pascaditolaknya rancangan perjanjian keluarnya Inggris dari benua biru oleh mayoritas parlemen yang diajukan Perdana Menteri Inggris Theresa May.
Poundsterling. /Reuters
Poundsterling. /Reuters

Bisnis.com, JAKARTA — Keperkasaan mata uang Negara Ratu Elizabeth tampaknya tengah diuji, pascaditolaknya rancangan perjanjian keluarnya Inggris dari benua biru oleh mayoritas parlemen yang diajukan Perdana Menteri Inggris Theresa May.

Mata uang Poundsterling terpantau bergerak volatile dan sempat terkapar pada sesi perdagangan Selasa (15/1/2019) malam. Pound sterling sempat tertekan hingga level US$1,26  per poundsterling. Namun, memasuki akhir perdagangan, poundsterling tercatat mampu rebound dan berbalik naik mendekati level US$1,28 per poundsterling.

Lalu mata uang Inggris tersebut kembali melemah ke level US$1,2849 di awal perdagangan Asia, dari level penutupan US$1,2871 di sesi New York. Poundsterling pun telah kembali jatuh terhadap sebagian besar mata uang rekannya di kelompok G-10.

Walaupun demikian, penurunan tersebut telah diperhitungkan oleh sebagian besar pasar forex yang memprediksi adanya penolakan parlemen Inggris terhadap draf perjanjian Inggris – Uni Eropa sehingga adanya aksi ambil untung.

Pada pemungutan suara, Perdana Menteri Inggris Theresa May mengalami kekalahan dengan margin hingga 230 suara, setelah 432 anggota dewan menolak rancangan dan hanya 202 suara yang telah mendukungnya.

Kepala Riset dan Edukasi PT Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan hasil pemungutan suara tersebut akan mendorong kenaikan volatilitas harga pada poundsterling dan euro.

“Kenaikan volatilitas ini membuka peluang transaksi untuk para trader yang ingin memanfaatkan momentum untuk mendapatkan profit,” ujar Ariston kepada Bisnis, Rabu (16/1/2019).

Berdasarkan analisa Monex GBP/USD berpeluang bergerak turun menguji level support di US$1,2805 per poundsterling. Penembusan level tersebut pun dinilai akan berpeluang menekan GBP/USD menguji level support selanjutnya di US$1,2785 per poundsterling dan US$1,2765 per poundsterling.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Finna U. Ulfah
Editor : Gajah Kusumo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper