Bisnis.com, JAKARTA – Emiten tambang batu bara pelat merah PT Bukit Asam Tbk. membidik penjualan batu bara ke pasar ekspor sebesar 12 juta ton atau sekitar 40% dari target volume penjualan tahun ini yang mencapai 24 juta—26 juta ton.
Direktur Niaga Bukit Asam Adib Ubaidillah menyampaikan volume penjualan sepanjang tahun ini sebanyak 24 juta ton--26 juta ton sedikit di bawah target produksi perseroan yang dipatok sebesar 27 juta ton batu bara.perseroan selalu menetapkan target penjualan yang di bawah level produksi karena akan mempertahankan posisi stok sekitar 3 juta ton untuk di-carry over ke tahun berikutnya.
“Dengan produksi 27 juta ton, penjualannya 24 juta—26 juta ton, biasanya angkanya tidak terlalu jauh beda karena kami memang mencadangkan stok. Kami hanya menjual produksi sendiri, tidak menyerap produksi dari pihak ketiga,” ungkap Adib di Jakarta, Selasa (15/1/2019).
Adib menyampaikan dari total penjualan sebesar 24 juta—26 juta tersebut, perseroan merencanakan ekspor pada tahun ini dapat mencapai 12 juta ton dengan kombinasi batu bara kalori medium dan kalori tinggi.
Menurutnya, emiten dengan sandi PTBA tersebut biasanya memasarkan batu bara ke dalam dan luar negeri dengan perbandingan 60%:40%.
Dengan pergerakan batu bara yang masih fluktuatif, Adib memprediksi belum aka nada perubahan signifikan pada porsi penjualan perseroan tersebut.
Adapun, pada tahun ini perseroan menargetkan produksi batu bara dapat mencapai 27 juta ton dari target tahun lalu yang dipatok 25,5 juta ton.
Bukit Asam membukukan pendapatan sebesar Rp16,04 triliun selama Januari—September 2018, meningkat 20,68% dibandingkan dengan periode sama tahun sebelumnya (yoy) yang sebesar Rp13,28 triliun.
Pada periode tersebut, perseroan membukukan laba bersih sebesar Rp3,93 triliun, naik 49,67% secara yoy dari posisi Rp2,63 triliun.