Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

China Lancarkan Stimulus, Rupiah Sukses Pertahankan Rebound

Nilai tukar rupiah sukses membukukan rebound dan berakhir terapresiasi terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan hari ini, Selasa (15/1/2019).
Karyawan bank memperlihatkan uang pecahan Dolar AS dan Rupiah di Jakarta, Senin (7/1/2019)./ANTARA-Rivan Awal Lingga
Karyawan bank memperlihatkan uang pecahan Dolar AS dan Rupiah di Jakarta, Senin (7/1/2019)./ANTARA-Rivan Awal Lingga

Bisnis.com, JAKARTA – Nilai tukar rupiah sukses membukukan rebound dan berakhir terapresiasi terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan hari ini, Selasa (15/1/2019).

Berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah di pasar spot rebound dan ditutup terapresiasi 35 poin atau 0,25% di level Rp14.090 per dolar AS, dari level penutupan perdagangan sebelumnya.

Pada perdagangan Senin (14/1/2019), nilai tukar rupiah terhadap dolar AS berakhir terdepresiasi 77 poin atau 0,55% di level Rp14.125 per dolar AS.

Nilai tukar rupiah mulai rebound terhadap dolar AS setelah dibuka terapresiasi 30 poin atau 0,21% di level Rp14.095 per dolar AS pagi tadi. Sepanjang perdagangan hari ini, rupiah bergerak di level Rp14.069 – Rp14.097 per dolar AS.

Peso Filipina yang terapresiasi 0,33% memimpin penguatan di antara sejumlah mata uang Asia. Adapun yen Jepang terpantau terdepresiasi 0,34% pada pukul 18.51 WIB terhadap dolar AS.

Sementara itu, indeks dolar AS, yang mengukur kekuatan greenback terhadap sejumlah mata uang utama terpantau berbalik naik 0,241 poin atau 0,25% ke level 95,851 pada pukul 18.41 WIB.

Pergerakan indeks dolar AS sebelumnya dibuka terkoreksi tipis 0,044 poin atau 0,05% di level 95,566, setelah pada perdagangan Senin (14/1) berakhir turun 0,06% atau 0,060 poin di posisi 95,610.

Dilansir dari Bloomberg, peso Filipina memimpin penguatan di antara sejumlah mata uang Asia setelah pemerintah China dikabarkan mengambil langkah-langkah stimulus, termasuk memangkas pajak, demi mengatasi ekonominya yang melambat.

Pemerintah China mengisyaratkan akan melancarkan lebih banyak stimulus untuk menunjang ekonomi negara tersebut, sehari setelah rilis data perdagangan yang lebih lemah dari perkiraan.

“People’s Bank of China yakin dapat mempertahankan nilai tukar mata uang China, yuan, stabil seraya tetap mempertahankan kebijakan moneter yang stabil namun fleksibel,” terang Zhu Hexin, deputi gubernur bank sentral, kepada wartawan dalam briefing pada Selasa tentang rencana untuk 2019.

Asisten menteri keuangan, Xu Hongcai, mengatakan skala pengurangan pajak untuk tahun ini akan menjadi sekitar 1,3 triliun yuan (US$ 190 miliar).

Sementara itu, menurut Lian Weiliang, wakil ketua Komisi Reformasi dan Pembangunan Nasional China, pemerintah berencana untuk memulai pembangunan proyek-proyek besar serta mendorong pemukiman migran pedesaan di kota-kota, memangkas birokrasi, mengurangi konsumsi energi, serta membuka lebih banyak area bisnis untuk investasi asing.

“Pernyataan China tentang langkah-langkah dan peningkatan fleksibilitas kebijakan oleh bank sentral negara tersebut telah membantu sentimen [mata uang Asia],” ujar Irene Cheung, pakar strategi valas di ANZ, Singapura.

China sebelumnya dilaporkan mencatat penurunan ekspor dan impor pada bulan Desember 2018. Fakta ini menunjukkan pelemahan lebih lanjut dalam negara berekonomi terbesar kedua di dunia tersebut dan permintaan global yang lebih lesu.

Berdasarkan data Administrasi Bea Cukai China, ekspor dalam dolar turun 4,4% pada Desember dari bulan yang sama tahun sebelumnya, sementara impor turun 7,6% pada periode yang sama. Penurunan ekspor dan impor tersebut merupakan yang terburuk sejak 2016.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper