Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rencana Holding BUMN Picu Saham WIKA ke Fase Uptrend

Saham PT Wijaya Karya (Persero) Tbk ditutup menguat 70 poin di level 1.935 mengakhiri sesi I perdagangan hari ini. Saham BUMN ini mengawali tahun 2019 dengan membentuk uptrend dan tercatat tumbuh secara year-to-date sebesar 16,92%.
Presiden Direktur PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Tumiyana (kanan) memberikan paparan saat berkunjung ke kantor redaksi Bisnis Indonesia, di Jakarta, Rabu (17/10/2018)./JIBI-Felix Jody Kinarwan
Presiden Direktur PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Tumiyana (kanan) memberikan paparan saat berkunjung ke kantor redaksi Bisnis Indonesia, di Jakarta, Rabu (17/10/2018)./JIBI-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA—Saham PT Wijaya Karya (Persero) Tbk ditutup menguat 70 poin di level 1.935 mengakhiri sesi I perdagangan hari ini. Saham BUMN ini mengawali tahun 2019 dengan membentuk uptrend dan tercatat tumbuh secara year-to-date sebesar 16,92%.  

Rencana pembentukan holding BUMN sektor perumahan dan pengembangan kawasan ini menempatkan emiten dengan kode WIKA ini sebagai (subsidiary) anak usaha bersama PT Virama Karya, PT Indah Karya, PT Amarta Karya, PT PP Tbk. Selanjutnya, WIKA bersama dengan perusahaan–perusahaan ini menjadi di bawah induk usaha Perum Perumnas (Persero).

Holding BUMN ini mampu membawa saham WIKA alami reversal dan diperkirakan masih akan terus berlanjut pada tahun 2019. Hingga kini, pemerintah masih terus menggenjot target penyelesaian beberapa proyek infrastruktur seperti penyelesaian proyek Jakarta Outer Ring Road 2, dan berencana untuk mengoneksikan jalan Yogyakarta dengan Toll Trans Jawa. Tidak hanya itu, Pemerintahan Jokowi juga tengah kebut pengerjaan berbagai proyek infrastruktur yang ingin diselesaikan sebelum Pilpres April mendatang.

Keuntungan dari dibentuknya holding BUMN infrastruktur diyakini akan meningkatkan nilai aset perusahaan sehingga akan memperbesar leverage saat melakukan financing untuk ekspansi proyek. Selain itu, adanya holding BUMN juga akan mempermudah perusahaan-perusahaan holding untuk melakukan join financing dan penguatan balance sheet. Integrasi skema bisnis yang sama antar perusahaan BUMN infrastruktur diperkirakan akan mampu mendorong kinerja perseroan lebih kuat.

Saat ini, saham WIKA memiliki forward PE ratio sebesar 9,4 kali (dengan -1 standar deviasi rata-rata historis 5 tahun). Valuasi untuk saham WIKA masih terdiskon dengan forward PE ratio di bawah rata-rata PE ratio di bawah rata-rata forward PE ratio sebesar 16,9 kali. Sementara itu, apabila dibandingkan dengan indeks sektor infrastruktur, utilitas dan transportasi juga mengalami undervalue dengan forward PE ratio sebesar 18,29 kali.

Secara teknikal, saham WIKA sempat membentuk bullish harami pattern candlestick yang mengindikasikan akan adanya penguatan pada perdagangan selanjutnya. Sementara itu, kedua indikator stochastic slow dan relative strength index tengah berada pada area jenuh beli (overbought). Diperkirakan saham WIKA akan menguji fibbo retracement 100% sebagai resistance terdekat menuju level 1.957. Adapun saham ini diperkirakan bergerak dalam rentang 1860 – 1.950 dalam perdagangan hari ini.

Rencana Holding BUMN Picu Saham WIKA ke Fase Uptrend

Sumber: Bloomberg

*) Anida ul Masruroh, analis Bisnis Indonesia Resources Center

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper