Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Yen Menguat Pascarilis Fed Minutes, Indeks Topix Akhiri Reli

Indeks Topix ditutup melemah 0,85% atau 13,10 poin ke level 1.522,01. Indeks jatuh untuk pertama kalinya dalam empat hari, diseret oleh produsen elektronik dan saham kimia.
Bursa Jepang/Reuters
Bursa Jepang/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Jepang ditutup melemah pada perdagangan Kamis (10/1/2019) setelah risalah dari pertemuan kebijakan Federal Reserve mengungkapkan nada dovish.

Hal ini menyebabkan investor mempertimbangkan prospek penguatan yen terhadap kebijakan moneter yang mendukung saham AS.

Indeks Topix ditutup melemah 0,85% atau 13,10 poin ke level 1.522,01. Indeks jatuh untuk pertama kalinya dalam empat hari, diseret oleh produsen elektronik dan saham kimia.

Sementara itu, indeks Nikkei 225 ditutup turun 1,29% atau 263,26 poin  ke posisi 20.163,80.

Mata uang yen Jepang menguat 0,25% atau 0,27 poin k elevel 107,90 yen per dolar AS pada pukul 15.26 WIB, setelah naik 0,5% pada Rabu setelah rilis risalah pertemuan The Fed 18-19 Desember menunjukkan banyak pembuat kebijakan merasa bank sentral "mampu bersabar untuk melakukan pengetatan kebijakan lebih lanjut."

Juichi Wako, analis Nomura Securities Co. mengatakan fleksibilitas dalam kebijakan moneter dapat meningkatkan sentimen investor-saham di AS karena greenback dapat melemah,.

"Itu positif untuk saham AS, tetapi untuk saham Jepang hal tersebut menjadi tarik-menarik antara kenaikan yen terhadap dolar dan kenaikan saham AS," katanya, seperti dikutip Bloomberg..

Ia menambahkan, sulit bagi saham Jepang untuk memperpanjang kenaikan tanpa sentimen baru setelah reli tiga hari.

Analis di Goldman Sachs Japan Co. yang dipimpin oleh Kathy Matsui memangkas estimasi 12 bulan mereka untuk indeks Topix dan Nikkei 225, mengutip penguatan yen yang terjadi terus-menerus yang dapat merusak prospek pendapatan perusahaan lokal.

Perkiraan untuk Topix dipangkas menjadi 1.650 dari 1.725, sedangkan indeks Nikkei berkurang menjadi 22.000 dari 23.000.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Sutarno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper