Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kurs Jisdor Menguat ke 14.031, Rupiah Tetap Perkasa di Hadapan Dolar AS

Kurs rupiah menyentuh posisi Rp14.031 per dolar AS berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) hari ini, Selasa (8/1/2019).
Karyawan bank memperlihatkan uang pecahan Dolar AS dan Rupiah di Jakarta, Senin (7/1/2019)./ANTARA-Rivan Awal Lingga
Karyawan bank memperlihatkan uang pecahan Dolar AS dan Rupiah di Jakarta, Senin (7/1/2019)./ANTARA-Rivan Awal Lingga

Bisnis.com, JAKARTA - Kurs rupiah menyentuh posisi Rp14.031 per dolar AS berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) hari ini, Selasa (8/1/2019).

Data yang diterbitkan Bank Indonesia pagi ini menempatkan kurs referensi Jisdor di level Rp14.031 per dolar AS, menguat 74 poin atau 0,52% dari posisi Rp14.105 pada Senin (7/1).

Sementara itu, berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah di pasar spot terpantau menguat lanjut 43 poin atau 0,31% ke level Rp14.040 per dolar AS pada pukul 10.00 WIB.

Pergerakan nilai tukar rupiah sebelumnya dibuka terapresiasi 24 poin atau 0,17% di level Rp14.059 per dolar AS, setelah berakhir melonjak 187 poin atau 1,31% di posisi Rp14.083 per dolar AS pada perdagangan Senin (7/1).

Sepanjang perdagangan pagi ini, rupiah bergerak di kisaran Rp14.003-Rp14.059 per dolar AS.

Di sisi lain, pergerakan indeks dolar Amerika Serikat (AS) yang mengukur kekuatan mata uang dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama dunia, pagi ini terpantau menguat 0,167 poin atau 0,17% ke level 95,833 pada pukul 10.29 WIB.

Indeks dolar mulai beringsut ke zona hijau dengan dibuka naik tipis 0,023 poin atau 0,02% di level 95,689, setelah pada perdagangan Senin (7/1) berakhir melemah 0,53% atau 0,513 poin di posisi 95,666.

Dilansir dari Bloomberg, penguatan rupiah untuk hari keempat berturut-turut didorong spekulasi para pedagang bahwa nilai tukar rupiah akan mendapat manfaat lebih besar dari kembalinya sentimen untuk aset berisiko.

Selain itu, posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Desember 2018 dilaporkan terus meningkat menjadi US$120,7 miliar, lebih tinggi dibandingkan dengan US$117,2 miliar pada akhir November 2018. Peningkatan itu seiring dengan penerbitan global bond dan penarikan pinjaman pemerintah.

Direktur Eksekutif Kepala Departmen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Agusman menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal, serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.

“Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS tetap menjadi trendsetter bagi sentimen emerging market di kawasan ini [Asia],” kata Marcus Wong, pakar strategi di CIMB, Singapura.

“Meski perjalanan rupiah terhadap dolar AS masih akan ditandai oleh volatilitas pada 2019, sentimen EM bullish yang berkelanjutan bisa membawa nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menyentuh level 13.800 pada paruh kedua 2019, jika tidak ada gangguan berarti dalam pilpres pada April,” lanjutnya.

Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor/Rupiah)

8 Januari

14.031

7 Januari

14.105

4 Januari

14.350

3 Januari

14.474

2 Januari

14.465

Sumber: Bank Indonesia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper