Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Reli Bursa Asia Memudar, IHSG Ditutup Berbalik Melemah

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG ditutup melemah 0,39% atau 24,38 poin di level 6.262,85 dari level penutupan perdagangan Senin (7/1) saat ditutup menguat 0,39% ke di posisi 6.262,85.
Karyawan beraktivvitas di dekat papan penunjuk Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (7/1/2019)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan
Karyawan beraktivvitas di dekat papan penunjuk Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (7/1/2019)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup berbalik melemah pada akhir perdagangan hari ini, Selasa (8/1/2019), seiring dengan memudarnya reli yang mendorong bursa Asia.

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG ditutup melemah 0,39% atau 24,38 poin di level 6.262,85 dari level penutupan perdagangan Senin (7/1) saat ditutup menguat 0,39% ke di posisi 6.262,85.

Padahal, indeks mengawali perdagangan di zona hijau dengan dibuka menguat 0,08% atau 5,04 poin ke level 6.292,26. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak di kisaran 6.251,38 – 6.316,24.

Enam dari sembilan sektor dalam IHSG berakhir di zona merah, didorong sektor konsumer dengan pelemahan 1,75%, disusul sektor aneka industri yang melemah 0,88%.

Dari 622 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), sebanyak 205 saham menguat, 207 saham melemah, dan 210 saham stagnan.

Saham PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) dan PT HM Sampoerna Tbk. (HMSP) yang masing-masing melemah 2,57% dan 1,79% menjadi penekan utama terhadap pelemahan IHSG.

Sejalan dengan IHSG, indeks Bisnis-27 juga ditutup melemah 0,39% atau 2,20 poin pada level 559,85, meskipun sempat dibuka di zona hijau dengan penguatan 0,11% atau 0,62 poin ke level 562,67.

Indeks saham lainnya di Asia bergerak variatif pada perdagangan hari ini. Indeks FTSE KLCI Malaysia ditutup melemah 0,38%, indeks FTSE Straits Times Singapura menanjak 0,65%, indeks PSEi Filipina melemah 1,1%, dan indeks SET Thailand menguat 0,16%.

Sementara itu, indeks Topix dan Nikkei 225 Jepang menguat masing-masing 0,39% dan 0,82%, sedangkan indeks Shanghai Composite melemah 0,26%.

Dilansir Bloomberg, bursa saham di Asia melemah setelah reli singkat yang dipicu oleh harapan AS dan Beijing akan menuju kesepakatan perdagangan dan Federal Reserve akan melakukan pelonggaran kebijakan mulai memudar

"Pesimisme pasar telah berkurang kembali, sebagian dibantu oleh harapan untuk pembicaraan perdagangan AS-China. Tetapi banyak investor masih mencoba untuk bermain aman dan masih belum terlihat apakah pemulihan terus berlanjut, atau berakhir sebagai reli jangka pendek," kata Masanari Takada, analis aset di Nomura Securities,seperti dikutip Bloomberg.

Sementara itu kepala analis global di Daiwa Securities, Hirokazu Kabeya mengakatan kekhawatiran pasar sebelumnya telah surut untuk saat ini. Namun, tidak dapat disangkal bahwa momentum di laporan pendapatan di AS melambat.

"Pada akhirnya kita perlu melihat apakah laporan pendapatan yang akan datang dapat menghilangkan kekhawatiran pasar," ungkapnya.

Sementara itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan terdapat sejumlah risiko ketidakpastian global yang masih akan membayangi sepanjang 2019.

Berbagai faktor eksternal tersebut dinilai dapat memberikan tekanan terhadap pertumbuhan ekonomi.

"Momentum yang terjadi tahun lalu bisa terjaga, tapi asumi pertumbuhan ekonomi di APBN 5,3% mungkin akan berat dari sisi demand dan supply. Kami melihat ada kemungkinan downside risk, tapi paling tidak tetap di atas 5%," ujarnya di Jakarta, Selasa (8/1/2019).

 

Saham-saham pendorong IHSG:

Kode

(%)

TLKM

+0,80

FREN

+21,25

BBRI

+0,55

BDMN

+1,85

ITMG

+5,88

Saham-saham penekan IHSG:                                                       

Kode

(%)

UNVR

-2,57

HMSP

-1,79

BMRI

-1,01

BYAN

-5,32

INTP

-3,47

Sumber: Bloomberg

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper