Bisnis.com, JAKARTA – Emiten distribusi alat berat PT Intraco Penta Tbk. membukukan penjualan alat berat mencapai 841 unit selama Januari—November 2018. Capaian tersebut lebih tinggi dari target penjualan yang ditetapkan perseroan pada awal tahun lalu yaitu sebesar 808 unit.
Investor Relations Strategist Intraco Penta Ferdinand D. menyampaikan hingga akhir November 2018, penjualan 841 unit alat berat tersebut telah menyumbangkan pendapatan pada perseroan mencapai Rp1,73 triliun.
“Sektor pertambangan masih menjadi penyumbang dominan terhadap penjualan kami sepanjang Januari—November tahun lalu yaitu mencapai 65% dari total penjualan. Dari 65% tersebut, sebesar 45%-nya disumbangkn oleh sektor batu bara. Selebihnya untuk alat pertambangan lainnya,” ungkap Ferdinand di Jakarta, Selasa (8/1).
Ferdinand menyampaikan, emiten dengan sandi INTA tersebut masih menghitung berapa besar realisasi penjualan hingga akhir 2018. Sejak 2017, perseroan membukukan kenaikan penjualan dengan hanya menjual 629 unit pada 2017.
Adapun, INTA menargetkan kenaikan penjualan alat berat sebesar 40% pada tahun lalu atau mencapai 808 unit. Dengan harga batu bara yang dalam tren memanas, perseroan optimistis penjualan alat berat akan terus moncer.
Terkait dengan belanja modal, perseroan menyebut realisasi capex pada 2018 senilai Rp25 miliar. Namun, perseroan masih merampungkan audit realisasi hingga akhir tahun.
Berdasarkan laporan keuangan perseroan, INTA membukukan pendapatan usaha sebesar Rp2,24 triliun, meningkat 46,69% dibandingkan dengan periode sama tahun lalu yang sebesar Rp1,53 triliun. Pada periode tersebut, perseroan membukukan rugi bersih Rp232,32 miliar, karena masih terbebani restrukturisasi anak usaha INTA yaitu PT Intan Baruprana Finance Tbk.