Bisnis.com, JAKARTA— PT Holcim Indonesia Tbk. menerima pinjaman 40 juta euro untuk kebutuhan operasional dari Holderfin B.V. yang telah ditandatangani keduanya pada 27 Desember 2018.
Berdasarkan keterbukaan informasi yang dikutip dari laman resmi Bursa Efek Indonesia (BEI), Holcim Indonesia melaporkan bahwa transaksi tersebut merupakan transaksi afiliasi. Pasalnya, pemberi pinjaman, Holderfin B.V., merupakan pemegang saham pengendali perseroan.
Direksi perseroan menuturkan akan menggunakan dana 40 juta euro yang dipinjam untuk kebutuhan operasional secara umum. Penarikan maksimal dilakukan 10 hari sejak penandatanganan perjanjian pinjaman.
Emiten berkode saham SMCB itu akan membayar pinjaman dengan ketentuan 100% dibayarkan pada saat jatuh tempo atau 2 tahun setelah penarikan. Adapun, bunga yang dikenakan pada 3,37% di atas Euro Interbank Offered Rate atau Euribor.
Lebih lanjut, Manajemen SMCB menjelaskan bahwa maksud dan tujuan dari pinjaman tersebut yakni menarik tambahan pendanaan jangka panjang dari pemegang saham utama. Dengan demikian, dana segar itu diharapkan dapat meningkatkan posisi likuiditas dalam jangka menengah hingga panjang serta mengambil keuntungan dari suku bunga yang lebih rendah.
“Pinjaman ini akan digunakan untuk tujuan operasional yang sedang berlangsung, pendanaan modal kerja, dan untuk berinvestasi dalam belanja modal yang akan digunakan untuk menghasilkan keuntungan tambahan pada tahun-tahun mendatang,” tulis manajemen dalam keterbukaan informasi yang dikutip, Selasa (1/1).
Adapun, perseroan mengklaim dampak utama dari pembiayaan baru terhadap posisi keuangan yakni memperkuat neraca dengan menyediakan likuiditas untuk jangka menengah hingga panjang.