Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Reli Wall Street Memudar, Indeks Stoxx Ditutup Melemah

Indeks Stoxx Europe 600 ditutup melemah 1,75% ke level terendah sejak November 2018. Indeks sempat menguat 0,5% pada awal perdagangan tetapi jatuh kembali ke wilayah negatif sekitar satu jam kemudian.
Bursa Eropa/Reuters
Bursa Eropa/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Eropa melemah pada perdagangan Kamis (27/12/2018) karena efek dari rekor rebound di Wall Street memudar di tengah kekhawatiran mengenai perlambatan ekonomi global dan perang perdagangan antara AS dan China.

Indeks Stoxx Europe 600 ditutup melemah 1,75% ke level terendah sejak November 2018. Indeks sempat menguat 0,5% pada awal perdagangan tetapi jatuh kembali ke wilayah negatif sekitar satu jam kemudian.

Dilansir Reuters, pada saat penutupan di bursa Eropa, Dow Jones Industrial Average melemah setelah data menunjukkan kepercayaan konsumen pada Desember turun ke level terendah sejak Juli.

"Ada sedikit visibilitas," ungkap Mikael Jacoby, pelaku pasar di Oddo Securities, mengutip arus berita negatif dan data yang lemah.

“Untuk menganggap saham rebound dari dasar, kita membutuhkan setidaknya beberapa hari kekuatan, tidak hanya dalam harga, tetapi juga dalam volume perdagangan, luasnya pasar, dan lingkungan yang didukung secara fundamental,” ungkap analis FXTM, Hussein Sayed, seperti dikutip Reuters.

"Sejauh ini kami tidak melihat perubahan fundamental. Ketegangan perdagangan antara AS dan China tetap menjadi faktor terbesar yang tidak diketahui untuk 2019,” tambahnya.

Data sebelumnya menunjukkan pendapatan di perusahaan-perusahaan industri China pada November turun untuk pertama kalinya dalam hampir tiga tahun, menunjuk pada hilangnya momentum ekonomi lebih lanjut.

Seluruh sektor dan indeks nasional di Eropa berada di zona merah, dengan volume perdagangan di tengah liburan yang tipis membantu membuat perdagangan lebih stabil.

Indeks Stoxx 600 tetap ditetapkan untuk tahun terburuk sejak 2008, setelah turun 15,3% sepanjang tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper