Bisnis.com, JAKARTA -- OPEC dan negara produsen minyak lainnya siap melakukan apapun yang diperlukan jika pemangkasan produksi tidak bisa memperbaiki kondisi pasar pada tahun depan.
Menteri Energi Uni Emirat Arab (UEA) Suhail Al Mazrouei mengatakan jika pemangkasan produksi sebanyak 1,2 juta barel sehari tidak cukup untuk memperbaiki harga, maka mereka akan menggelar pertemuan dan melakukan apa yang diperlukan.
"Rencana [memangkas produksi] sudah dikaji dengan baik, tapi jika itu tidak berhasil maka kami selalu memiliki kekuatan di OPEC untuk menggelar pertemuan luar biasa," ujarnya seperti dilansir Reuters, Senin (24/12/2018).
Al Mazrouei melanjutkan jika negara-negara produsen mesti memperpanjang pemangkasan produksi selama enam bulan lagi, maka hal itu akan dilakukan.
Gubernur OPEC Arab Saudi Adeeb Al Aama menyebutkan oversuplai minyak mentah di pasar sudah berkurang menjadi 37 juta barel pada November 2018, dibandingkan 340 juta barel pada Januari 2017.
Pemerintah Arab Saudi menegaskan komitmennya terhadap pemangkasan produksi dan menargetkan produksi sebanyak 10,2 juta barel per hari pada Januari 2019. Jumlah ini lebih rendah dibandingkan target sebelumnya yang sebanyak 10,3 juta barel per hari.
Seperti diketahui, negara-negara anggota OPEC dan sekutunya yang dipimpin Rusia sudah sepakat untuk menurunkan produksi minyak pada awal bulan ini. Tujuannya, menyeimbangkan harga di pasar.
Namun, harga minyak dunia masih jatuh ke level terendahnya sejak kuartal III/2017 pada Jumat (21/12). Hal ini disebabkan oleh masih berlebihnya pasokan di pasar.
Harga crude turun 1% ke kisaran US$45,41 per barel, sedangkan Brent terpangkas 1,5% ke level US$53,52 per barel pada penutupan perdagangan akhir pekan lalu.
Komite yang mencakup negara-negara OPEC dan non OPEC akan bertemu di Baku, Azerbaijan pada akhir Februari 2019 atau awal Maret 2019 untuk membahas perkembangan produksi dan harga minyak dunia.