Bisnis.com, JAKARTA -Emiten kontraktor tambang batu bara PT Samindo Resources Tbk. (MYOH) membidik volume pengupasan lapisan penutup (overburden/ OB) 58 juta bank cubic meter (bcm) dan produksi batu bara 10,8 juta ton.
Investor Relation PT Samindo Resources Tbk. (MYOH) Ahmad Zaki Natsir menyampaikan, pada 2019 perusahaan menargetkan volume OB 58 juta bcm dan produksi 10,8 juta ton. Volume itu meningkat sedikit dari estimasi realisasi 2018 masing-masing sebesar 55 juta bcm dan 10,4 juta ton.
“Faktor pendorong pada 2019 adalah karena aktivitas MYOH lebih banyak difokuskan di pit dengan stripping ratio tinggi,” tuturnya kepada Bisnis, dikutip Jumat (21/12).
Menurut Zaki, industri batu bara pada 2019 sedikit melambat, karena China sebagai konsumen batu bara terbesar di dunia mengurangi penyerapan. Hal ini membuat impor berkurang dan memengaruhi fundamental batu hitam secara global.
“Outlooknya [pasar batu bara] cenderung agak sedikit melambat karena faktor China,” imbuhnya.
Sementara itu, per September 2018 MYOH membukukan pendapatan US$175,20 juta, meningkat dari sebelumnya US$133,29 juta. Laba bersih pun mencapai US$21,51 juta dari posisi per September 2017 senilai US$8,63 juta.
Pada penutupan perdagangan Jumat (21/12), saham MYOH turun 0,48% menjadi Rp1.045. Harga masih melambung 49,29% sepanjang tahun berjalan. Kapitalisasi pasar mencapai Rp2,31 triliun dengan PER 5,39 kali.
MYOH Bidik Produksi Batu Bara 10,8 Juta Ton
Emiten kontraktor tambang batu bara PT Samindo Resources Tbk. (MYOH) volume pengupasan lapisan penutup (overburden/ OB) 58 juta bank cubic meter (bcm) dan produksi batu bara 10,8 juta ton.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Hafiyyan
Editor : Mia Chitra Dinisari
Topik
Konten Premium