Bisnis.com, JAKARTA—Emiten perkebunan sawit PT Golden Plantation Tbk. (GOLL) memilih menahan ekspansi ketika harga minyak kelapa sawit tengah melesu.
Sekretaris Perusahaan Golden Plantation Eric Firmansyah menyampaikan, pelemahan harga CPO memukul seluruh perusahaan yang bergerak di industri tersebut, termasuk para petani rakyat. Untuk bisa bertahan, GOLL pun memilih menahan ekspansi.
“Kalau ekspansi itu kan untuk 5—6 tahun kemudian. Ketika harga CPO lagi jatuh, sedangkan banyak dana keluar, bisa-bisa keburu mati di tengah jalan. Jadi lebih baik menahan dulu,” ujarnya, Rabu (19/12/2018).
Sebelumnya, dalam periode 2018—2020 perusahaan berencana menambah lahan produktif sekitar 5.000 ha. Kebutuhan pendanan penanaman lahan baru mencapai Rp70 juta per ha. Artinya, GOLL harus menyiapkan belanja modal (capex) Rp350 miliar dalam jangka waktu tiga tahun.
Direktur Golden Plantation Yung Indrawan menyebutkan, pada semester I/2018 perusahaan mengeluarkan belanja modal sebesar Rp95 miliar. Mayoritas digunakan untuk pengelolaan perkebunan.
“Sampai 2019 kami masih belum punya rencana ekspansi,” imbuhnya.
Untuk operasional, perusahaan mengandalkan 1 pabrik kelapa sawit (PKS) berkapasitas 30 ton per jam. Suplai tandan buah segar (TBS) berasal dari kebun sendiri dan petani sekitar.
Per Juni 2018, lahan tertanam perseroan mencapai 24.686 hektare (ha). Lahan dengan tanaman dewasa seluas 16.111 ha, sedangkan muda 8.576 ha. Pofil rata-rata usia pohon ialah 7—8 tahun.
Pada semester I/2018, pendapatan perusahaan merosot 34,67% year-on-year (yoy) menjadi Rp66,48 miliar dari sebelumnya Rp101,76 miliar. Rugi bersih pun membengkak menuju Rp52,98 miliar dari semester I/2017 sebesar Rp1,65 miliar.
Pendapatan itu berasal dari penjualan CPO, TBS, dan Palm Kernel (PK). Volume penjualan ketiganya masing-masing per Juni 2018 ialah 5.392 ton, 10.147 ton, dan 1.388 ton.
“Pada semester II/2018, diperkirakan volume produksi stagnan seperti semester sebelumnya,” ujarnya.
Sebagai informasi, GOLL memang baru melaporkan kinerja per Juni 2018. Menurut Eric, dalam 2 minggu ke depan perseroan akan memberikan kinerja per September 2018.
Direktur Golden Plantation Rambir Singh berharap pada 2019 harga CPO dapat menanjak. Berdasarkan pandangan sejumlah analis, permintaan CPO dapat meningkat seiring dengan rencana pemerintah memacu program B20, dan selanjutnya B30.
“Ini jelas harga CPO akan lebih meningkat. Ke depan akan lebih baik,” tuturnya.