Bisnis.com, JAKARTA - Emiten rumah sakit, PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk. (SRAJ) melakukan penambah lahan untuk pengembangan rumah sakit yang berada di Bogor.
Direktur Sejahteraraya Anugrahjaya, Arif Mualim mengungkapkan lahan yang dibeli seluas 1.945m2, dengan aset mencapai Rp37,5 miliar. Adapun pembayaran dilakukan dengan cicilan sebanyak 12 kali. "Nilai [pembelian lahan] Rp37,5 miliar. Sumber pendanaan berasal dari operasional perseroan," tulisnya dalam keterbukaan informasi, Selasa (18/12/2018).
Arif menambahkan pembelian aset ini dilakukan dalam rangka pengembangan usaha utama yaitu untuk pengembangan rumah sakit, yang akan memberikan keuntungan usaha bagi perseroan dikemudian hari. Emiten bersandi saham SRAJ dikenal dengan brand Rumah Sakit Mayapada.
Dalam laporan keuangan SRAJ pada September 2018, pendapatan yag dibukukan oleh perseroan mencapai Rp573,82 miliar, atau naik 24,06% dari posisi Rp462,52 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Sementara itu, dari neraca laba/rugi, perseroan mengantongi rugi bersih periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk senilai Rp57,49 miliar.
Adapun arus kas yang dikantongi perseroan hingga September 2018, minus Rp38,04 miliar. Negatif kas operasional yang dimiliki pada September 2018 lebih lebar dibandingkan dengan September 2017 yang sempat negatif Rp21,58 miliar.
Sejahteraraya Anugrahjaya merupakan emiten yang bergerak di bisnis kesehatan dengan mengembangkan Mayapada Hospital, sebagai bagian dari grup konglomerasi Mayapada Group. Saat ini, SRAJ memiliki jaringan rumah sakit di tiga kota, yakni Tangerang, Jakarta Selatan dan Bogor.
Komposisi pemegang saham Mayapada Hospital saat ini adalah mayoritas dimiliki PT Surya Cipta Inti Cemerlang (59,99 %), BNYM SA/NV AS CUST OF MINOT LIGHT APAC LTD.- 2039845843 (9,63%), High Pro Investments Limited (9,14%), masyarakat (21,24 %), dan individu atas nama Komisaris SRAJ, Raymond (0,42 %).