Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

2019, Pelita Samudera Shipping (PSSI) Bidik Pendapatan Naik 25%

Emiten pelayaran PT Pelita Samudera Shipping Tbk. membidik kenaikan pendapatan pada tahun depan dapat mencapai 20%—25% dari tahun ini, dengan mengandalkan kontrak-kontrak yang telah dibukukan perseroan hingga beberapa tahun ke depan.
Karyawan melintas di dekat monitor Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (16/10/2018)./JIBI-Nurul Hidayat
Karyawan melintas di dekat monitor Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (16/10/2018)./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten pelayaran PT Pelita Samudera Shipping Tbk. membidik kenaikan pendapatan pada tahun depan dapat mencapai 20%—25% dari tahun ini, dengan mengandalkan kontrak-kontrak yang telah dibukukan perseroan hingga beberapa tahun ke depan.

Direktur Komersial dan Operasi Pelita Samudera Shipping Harry Chan menyampaikan pada tahun depan perseroan tetap akan melakukan investasi meski harga batu bara melemah. Saat ini, 80% dari kontrak yang telah digenggam perseroan, pengerjaannya berjalan hingga 2020.

“Target pendapatan itu kami proyeksikan dari kontrak-kontrak kami yang sudah kami punya. Pada 2019, kebutuhan kapal dan armada untuk pasar domestik akan terus meningkat seiring pemerintah mengembangkan pabrik-pabrik hilirisasi. Dengan penambahan 2 armada, kami optimistis target pendapatan bisa tercapai,” ungkap Harry.

Harry menyampaikan, emiten dengan sandi PSSI tersebut telah membukukan utilisasi armada sebesar 98%. Dengan penambahan masing-masing satu kapal induk dan kapal tunda, perseroan akan mampu memenuhi potensi permintaan di masa yang akan datang.

Head of Investor Relation Pelita Samudera Shipping Adi Hartadi menyampaikan, perseroan juga melihat peluang-peluang bisnis lain, seperti pertumbuhan industri smelter yang cukup masif di Sulawesi selatan yang membutuhkan sarana logistik.

“Kami akan lihat dulu kalau di sana pasar yang harus dipenuhi besar, kami akan pertimbangkan masuk ke sana. Untuk kebutuhan kapalnya itu ada persyaratan spesifik tapi [investasi] kalau kami kontrak 3—5 tahun,” ungkap Adi.

Adi menyampaikan pada tahun depan perseroan akan mempertahankan core net profit margin pada kisaran 10%—12%.

Adapun, pada tahun ini perseroan memprediksi pendapatan US$60 juta—US$65 juta dengan laba bersih di luar penjualan aktiva tetap di sekitar US$6,5 juta—US$7 juta. Perseroan pada September lalu menjual salah satu Floating Loading Facility (FLF) dengan nilai transaksi US$12 juta.

Dengan memasukkan penjualan FLF tersebut, maka perseroan memprediksi laba bersih pada akhir tahun ini dapat mencapai US$14 juta—US$14,5 juta.

Adapun, hingga kuartal III/2018 perseroan membukukan pendapatan sebesar US$46,84 juta atau meningkat 47% dibandingkan periode sama tahun sebelumnya (yoy) yang sebesar US$31,87 juta.

Perseroan melaporkan laba bersih kuartal III/2018 sekitar US$12,1 juta naik dibandingkan pencapaian sebesar US$1,4 juta pada kuartal III/2017 . Di luar pendapatan dan beban yang bersifat one-off, laba bersih kuartal III/2018 PSSI mencapai sekitar US$5,4 juta

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dara Aziliya
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper