Bisnis.com, JAKARTA – Bitcoin memerah setelah berhasil kembali ke kisaran US$4.000, sebagai kenaikan terbesar sejak April dan menjadi kabar baik bagi investor mata uang kripto.
Pendiri Kenetic Capital, Jehan Chu menilai bahwa saat ini masih terlalu dini untuk menyebut harga bitcoin sudah mencapai titik terendahnya.
Harga bitcoin pada perdagangan Jumat (30/11) mengalami penurunan 95,11 poin atau 2,35% menjadi US$4.150 per bitcoin setelah sempat mencatatkan kenaikan hingga 15% ke US$4.339 pada perdagangan di sesi sebelumnya. Sepanjang 2018, harga bitcoin melorot sekitar 70%.
“Pergerakan harga yang ada saat ini belum menunjukkan bahwa harga bitcoin sudah mencapai titik terendahnya, tapi masih menjadi titik kesempatan aksi belu jangka pendek,” kata Chu, dikutip dari Bloomberg, Jumat (30/11/2018).
Hingga ada adopsi perdagangan mata uang kripto, lanjutnya kemungkinan kripto masih belum akan menemukan level terendahnya.
Salah satu yang menjadi indikator teknikal kenaikan harga bitcoin menembus US$4.000 adalah indeksnya yang anjlok hingga mencapai rekor pada bulan ini. Menurut Bitstamp, harga bitcoin sudah turun terlalu cepat, sehingga ada kemungkinan kembali rebound.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel