Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bursa Saham Asia Masih Diwarnai Kehati-hatian

Pergerakan bursa saham Asia masih diwarnai kehati-hatian pada perdagangan Senin ini, karena kekhawatiran tentang perlambatan ekonomi global belum menunjukkan tanda mereda.
Bursa Asia MSCI/Reuters
Bursa Asia MSCI/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan bursa saham Asia masih diwarnai kehati-hatian pada perdagangan Senin ini, karena kekhawatiran tentang perlambatan ekonomi global belum menunjukkan tanda mereda.

Pada perdagangan hari ini, Senin (26/11/2018), bursa saham Australia melemah 0,58 pada pukul 7.19 WIB, sementara indeks Hang Seng melemah 0,35% setelah Indeks S&P 500 Amerika Serikat melemah pada akhir perdagangan Jumat (23/11).

Di sisi lain, indeks Topix dan Nikkei 225 Jepang terpantau menguat masing-masing 0,81% dan 0,65%.

Sementara itu, imbal hasil pada obligasi Tresury AS bertenor 10 tahun kembali turun di 3,04%, terendah sejak September.

Dilansir Bloomberg, pasar saham sedang bergolak karena investor memangkas proyeksi pertumbuhan laba, sementara pedagang obligasi telah mengurangi ekspektasi untuk laju pengetatan kebijakan moneter AS.

Para pelaku pasar juga menantikan pidato dari Gubernuru Federal Reserve Jerome Powell dan risalah dari pertemuan kebijakan The Fed terbaru yang memberikan sinyal pada kebijakan, sementara beberapa lainnya menunggu terobosan dalam perang dagang ketika presiden AS dan China bertemu pada KTT G20 di Argentina.

"Pasar akan mencari beberapa tanda-tanda nada dovish yang datang dari The Fed minggu ini” ungkap John Lockton, kepala analis investasi di Wilsons Advisory & Stockbroking, di Sydney, seperti dikutip Bloomberg.

“Di sisi perdagangan, investor sedang mencari jalur. Saya tidak yakin kita akan melihat perjanjian terperinci. Sebuah jalur menuju sukses, jalur menuju penyelesaian ketegangan akan sangat mendukung ekuitas secara global,“ tambah Lockton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper