Bisnis.com, JAKARTA—PT Bakrie & Brothers Tbk. (BNBR) berencana mengonversi utang dengan melakukan Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) atau private placement dengan nilai transaksi Rp9,38 triliun.
Dalam keterbukaan informasi pada Jumat (16/11/2018), manajemen BNBR menyebutkan pihaknya akan menyelesaikan utang perseroan kepada kreditur sebesar Rp9,38 triliun. Caranya dengan melakukan konversi utang menjadi saham baru sebanyak 8,65 miliar lembar saham dan menerbitkan Obligasi Wajib Konversi (OWK) 137,97 miliar.
Dengan demikian, secara total perusahaan akan menerbitkan saham baru atau private placement sebesar 146,63 miliar lembar saham atau 92,37% dari modal ditempatkan dan disetor. Harga pelaksanaan sebesar Rp64 per saham.
Saat ini, saham BNBR terjerembab di level Rp50. Padahal, pada akhir Mei 2018 perseroan melakukan reverse stock dengan rasio 10:1, sehingga sahamnya mencapai posisi Rp500.
“Saham yang diterbitkan ialah saham seri E. Dengan dilakukannya PMTHMETD ini, seluruh pemegang saham perseroan akan terdilusi sebesar 92,37%,” papar manajemen, Jumat (16/11/2018).
Utang yang dikonversi menjadi saham ialah kepada tiga kreditur, yakni Fountain City Investment Ltd. Sebesar Rp2,91 triliun, Levoca Enterprise Ltd. senilai Rp6,37 triliun, dan Daley Capital Ltd. sejumlah Rp100,39 miliar.
Dengan dilakukannya private placement ini, utang perseroan akan berkurang hingga 44,08%. Untuk melaksanakan aksi korporasi tersebut, BNBR berencana meminta persetujuan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 21 November 2018.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel