Bisnis.com, JAKARTA – Merebaknya isu rencana PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. untuk menyuntik PT Aplikasi Karya Anak Bangsa atau Go-Jek Indonesia, berhasil melesatkan saham emiten operator pelat merah tersebut dalam dua hari terakhir.
Pada penutupan perdagangan sesi I hari ini (16/11), saham emiten dengan sandi TLKM trsebut menguat 150 poin atau 3,84% ke level Rp4.060. Harga tersebut masih bertahan hingga pukul 13.50 WIB saat berita ini diturunkan.
Hari ini, harga saham TLKM bahkan sempat menembus level tertinggi Rp4.110.
Kemarin (16/11), harga saham TLKM pun ditutup di zona hijau dengan penguatan 4,27% atau 160 poin ke level Rp3.910. Meski demikian, sepanjang tahun berjalan harga saham TLKM masih terkoreksi pada kisaran 8%.
Sebagaimana diketahui, Telkom dikabarkan akan menyuntik Go-Jek senilai Rp4 triliun. Informasi yang diturunkan Straits Times Singapura itu menyebut suntikan dana itu dilatarbelakangi oleh keinginan perusahaan on-demand berbasis aplikasi itu untuk masuk ke pasar-pasar Asia Tenggara, termasuk Negeri Merlion.
“GoJek menargetkan untuk dapat segera beroperasi di Singapura pada Januari 2019, mundur dari target awal yaitu pekan ketiga November 2018,” tulis Straits Times, Jumat (16/11).
Sebagai catatan, sejumlah raksasa global sebelumnya telah menyuntik dana kepada GoJek seperti Google, Temasek, Tencent Holdings, KKR, dan Warburg Pincus. Di Tanah Air, awal tahun ini GoJek mendapat kucuran dana Rp2 triliun dari Grup Astra, yang disusul aksi serupa oleh Grup Djarum.
Saat dikonfirmasi, Direktur Keuangan Telkom Indonesia Harry M. Zen menyebut dia tidak dapat memberikan respons terkait informasi tersebut