Bisnis.com, JAKARTA -- PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. merombak susunan direksi perseroan. Berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa, I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra didapuk menggantikan Pahala N. Mansury sebagai Direktur Utama perusahaan maskapai penerbangan pelat merah tersebut.
"Iya betul, dalam surat memang sudah disebutkan [Ari Askhara]," ungkap Komisaris Garuda Indonesia Chairal Tanjung saat ditemui usai RUPSLB, Rabu (11/9).
Ari Askhara sebelumnya merupakan Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia III (Pelindo III) yang menjabat sejak Mei 2017. Ari sendiri bukanlah sosok baru di Garuda Indonesia. Dia sempat menjabat sebagai Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Garuda Indonesia pada Desember 2014-April 2016.
Sebagai catatan, Pahala N. Mansury pun belum lama menduduki kursi Direktur Utama Garuda Indonesia yaitu per April 2017. Pahala sebelumnya merupakan Direktur Keuangan dan Strategi PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Tiga mata acara yang dibahas pada RUPSLB yaitu pemaparan dan evaluasi kinerja perseroan pada semester I/2018, perubahan susunan pengurus, dan laporan perkembangan rencana transaksi penerbitan obligasi global dan pendanaan perseroan tahun 2018.
Sejak menjabat sebagai Dirut GIAA, Pahala fokus melakukan efisiensi di segala lini. Selama menjabat setahun terakhir, kerugian yang diderita maskapai pelat merah tersebut konsisten mengecil.
Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan perseroan, Garuda Indonesia membukukan rugi bersih sebesar US$116,86 juta selama semester I/2018, mengecil 58,55% dibandingkan kerugian bersih yang diderita perseroan pada semester I/2017 yang mencapai US$281,92 juta.
GIAA menempuh sejumlah upaya untuk mengejar target laba US$8- juta—US$10 juta laba pada tahun ini seperti restrukturisasi rute, meningkatkan utilisasi kursi, renegosiasi biaya leasing, hingga mendorong kinerja finansial entitas anak.