Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Semester I/2018, Pendapatan Nonafiliasi Garuda Maintenance Facility Aero Asia (GMFI) Capai 45%

Emiten perawatan pesawat terbang PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk. berupaya meningkatkan kontrak yang diperoleh perseroan dari perusahaan-perusahaan nonafiliasi untuk mendiversifikasi sumber pendapatan.
PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk/Istimewa
PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA –Emiten perawatan pesawat terbang PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk. berupaya meningkatkan kontrak yang diperoleh perseroan dari perusahaan-perusahaan nonafiliasi untuk mendiversifikasi sumber pendapatan.

Direktur Keungan Garuda Maintenance Facility Aero Asia Insan Nur Cahyo menyampaikan perseroan ingin terus memperbesar porsi bisnis yang berasal dari perusahaan nonafiliasi. Sebagaimana diketahui, Garuda Maintenance Facility Aero Asia merupakan entitas anak emiten maskapai nasional, T Garuda Indonesia (Persero) Tbk.

“Kami membukukan beberapa deal bisnis penting. Ke depannya GMF Aero Asia akan terus meningkatkan porsi pendapatan dari non-Garuda Indonesia. Pada semester I/2018 kemarin, pendapatan nonafiliasi kami meningkat cukup signifikan,” ungkap Insan pada Bisnis, Rabu (5/9).

Insan menyampaikan pada paruh pertama tahun ini, porsi pendapatan emiten dengan kode saham GMFI tersebut dari perusahaan nonafiliasi mencapai 45%. Sebagai perbandingan, pada periode sama tahun sebelumnya, porsi pendapatan dari nonafiliasi hanya sebesar 32%.

Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan perseroan, GMFI membukukan pendapatan sebesar RpUS$223,31 juta pada semester I/2018, meningkat 11,54% dibandingkan pendapatan perseroan pada semester I/2017 (yoy) yang sebesar US$200,19 juta.

Meski pendapatan perseroan meningkat signifikan, GMFI membukukan penurunan laba bersih periode berjalan sebesar 3,4% menjadi US$20,12 juta dari semester I/2017 yang tercatat sebesar US$20,84 juta. Adapun, pendapatan perseroan berkontribusi sebesar 5% dari total pendapatan konsolidasi grup Garuda Indonesia, terbesar kedua dari Citilink yang menyumbang sebesar 16,6%.

Untuk dapat meraup kontrak-kontrak dari perusahaan yang tidak berada dalam satu grup, Insan mengungkapkan perseroan menjajaki pendekatan dengan maskapai lain dan pihak-pihak yang prospektif.

Dia mencontohkan pada awal tahun ini, perseroan berhasil meraup kontrak senilai US$2,4 miliar dari perhelatan Singapore Airshow 2018 di Singapura yang dilaksanakan pada Februari 2018. Kontrak tersebut diperoleh dari lebih dari 25 klien internasional.

Pada pekan lalu, perseroan baru saja berpartisipasi pada Indonesia Business & Charter Aviation Summit (IBCAS) dan berhasil meraup sejumlah kontrak. “Pada IBCAS kami mengantongi kontrak sebesar lebih dari US$800.000 dengan beberapa customer airline di luar Grup Garuda Indonesia,” jelas Insan.

Perseroan juga tengah menjajaki perluasan layanan untuk seluruh rute penerbangan maskapai Air Asia sehingga GMFI tidak hanya menangani operasional maskapai tersebut yang di Indonesia, tetapi juga di negara lain.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dara Aziliya
Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper