Bisnis.com, BEKASI — Emiten pengembang kawasan industri, PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk. menandatangani kesepakatan kerja sama dengan PT Energasindo Heksa Karya dalam rangka pembangunan infrastruktur jaringan pipa gas dan pemenuhan pasokan gas bumi untuk kawasan industri perseroan.
Yoshihiro Kobi, Direktur Utama Bekasi Fajar Industrial Estate mengatakan kerja sama tersebut tidak melibatkan investasi khusus dari perseroan ataupun pembentukan suatu perusahaan patungan.
Namun, dengan kerja sama itu, nilai kawasan industri emiten dengan kode saham BEST ini, yakni MM2100 di Bekasi, Jawa Barat, akan meningkat sebab kualitas layanan energi di kawasan industri tersebut menjadi semakin meningkat.
Selama ini, kebutuhan gas industri bagi para tenant di kawasan industri perseroan dipasok hanya dari PGN. Kehadiran Energasindo Heksa Karya atau EHK tidak saja memperkuan infrastruktur gas di kawasan MM2100 tetapi juga memberi solusi energi yang lebih komprehensif bagi MM2100.
EHK merupakan perusahaan penyedia infrastruktur gas yang 33% sahamnya dimiliki oleh Tokyo Gas sejak Oktober 2017 lalu. Tokyo Gas merupakan perusahaan infrastuktur gas dengan pengalaman internasional dan telah beroperasi lebih dari 100 tahun. Pemegang saham mayoritas EHK saat ini selain Tokyo Gas yakni PT Rukun Raharja Tbk. (RAJA).
“Saya sangat mengapresiasi kerjasama dengan EHK dan Tokyo Gas. Ke depan, kita bisa tingkatkan kerjasama kita tidak saja di kawasan industri MM2100, tetapi juga kawasan industri baru yang kita akan bangun ke depannya,” katanya dalam sambutan acara penandatanganan kerjasama, Rabu (4/7/2018).
Baca Juga
Agustinus Hendrayana, Direktur Utama Energasindo Heksa Karya, mengatakan bahwa perseroan merupakan perintis industri gas swasta di Tanah Air sejak 1998. Hingga saat ini, perseroan sudah memiliki jaringan pipa lebih dari 100 km di Jawa Barat dan Jambi.
Agustinus mengatakan, pihaknya sangat mendukung regulasi pemerintah untuk menyediakan layanan gas pada harga yang pasti dan ditetapkan oleh regulator, yang mana hal tersebut akan mengakselerasi pertumbuhan industri di Indonesia. Dirinya optimistis kerjasama ini akan memberikan kontribusi positif bagi kedua pihak.
“Investasi yang akan dibutuhkan di sini akan sangat tergantung dari pertumbuhan permintaan gas dari para tenant di kawasan industri MM2100. Saat ini, kami sudah ada investasi di sini dan ke depan kami berencana tambah 6-7 km pipa gas, mungkin sekitar US$3-4 juta dollar,” katanya dalam konverensi pers seusai penandatangan kerjasama.
Menurutnya, hadirnya EHK sebagai perusahaan gas swasta yang sebagian saham dimiliki asing menunjukkan masih tingginya minat investasi asing, khususnya Jepang, di Indonesia.