Bisnis.com, JAKARTA — Emiten perhotelan PT Bukit Uluwatu Villa Tbk. menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) senilai Rp200 miliar tahun ini untuk menyelesaikan sejumlah proyek perseroan yang tengah dibangun.
Hendry Utomo, Direktur Keuangan Bukit Uluwatu Villa, mengatakan bahwa anggaran belanja modal tahun ini relatif sama dengan realisasi tahun lalu yang sekitar Rp200 miliar. Perseroan menyiapkan dana belanja modal untuk menyelesaikan sejumlah proyek yang telah dimulai tahun sebelumnya.
“Capex tahun ini sekitar Rp200 miliar, dananya antara lain berasal dari aksi korporasi private placement atau rights issue yang akan kami lakukan,” katanya, Kamis (28/6/2018).
Perseroan baru saja mengantongi restu pemegang saham untuk menggelar aksi penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu atau private placement sekitar Rp160 miliar, dan aksi penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu atau rights issue sekitar Rp600 miliar hingga Rp800 miliar.
Perseroan memastikan aksi private placement akan digelar tahun ini, tepatnya pada Agustus mendatang. Dananya bisa digunakan untuk mendukung belanja modal tahun ini. Sementara itu, rights issue belum diputuskan kapan akan digelar, tetapi maksimal dalam kurun waktu 12 bulan setelah mengantongi restu pemegang saham.
Pada semester pertama tahun ini, perseroan baru saja membuka dua outlet food & beverage (F&B) baru. Keduanya yakni Omnia & Sake No Hana Bali di Hotel Alila Villas Uluwatu dan Vong Kitchen di Alila SCBD. Hotel Alila SCBD sendiri belum dibuka.
Sementara itu, dua proyek yang sedang diselesaikan dan ditargetkan akan dibuka pada semester kedua mendatang yakni Hotel Alila SCBD pada Juli dan The Cliff Uluwatu pada Oktober.
Hendry mengatakan, perseroan melakukan banyak strategi untu menarik minat pengunjung di proyek baru perseroan. Pada Omnia, misalnya, perseroan mengundang banyak disc jockeys atau DJ ternama dunia untuk tampil mengisi acara di sana. Sudah ada 10 DJ internasional yang tampil di sana.
“Industri yang kami geluti, yakni life style dan leisure berada di saat yang tepat untuk bertumbuh. Generasi muda saat ini banyak dari kelas menengah ke atas yang punya kemampuan belanja yang tinggi dan mereka sangat ingin menikmati hidup,” katanya.