Bisnis.com, JAKARTA – Berita tentang sentimen global yang menyeret harga saham emiten BUMN serta rencana PT Bakrieland Development Tbk. untuk memangkas utang menjadi sorotan media nasional hari ini, Senin (25/6/2018).
Berikut rincian topik utama di sejumlah media nasional:
Sentimen Global Seret Kinerja Emiten BUMN. Sejumlah sentimen global yang menghantui pasar modal Indonesia saat ini turut menyeret harga saham emiten Badan Usaha Milik Negara. Berdasarkan data Bloomberg, hanya 3 dari 20 emiten pelat merah yang berhasil mendarat di zona hijau pada penutupan perdagangan, Jumat (22/6). Sisanya, 4 emiten ditutup stagnan dan 13 lainnya tersungkur ke zona merah. (Bisnis Indonesia)
Saham & Obligasi Masih Tertekan. Kinerja pasar saham dan obligasi pada pekan ini diprediksi masih tertekan, melanjutkan pelemahan yang terjadi pada pekan lalu. MNC Sekuritas memperkirakan pasar saham pada pekan ini masih dibayangi sejumlah sentimen negatif yang mempertahankan pasar berada dalam tren penurunan seperti yang terjadi pekan lalu. (Bisnis Indonesia)
Penjualan Keramik Arwana Membaik. PT Arwana Citramulia Tbk. mulai mencatatkan kinerja penjualan yang positif khususnya di segmen ritel. Sampai Mei 2018, emiten berkode saham ARNA di Bursa Efek Indonesia (BEI) ini mencetak pertumbuhan penjualan dobel digit dibandingkan dengan pencapaian periode yang sama tahun lalu. (Kontan)
Dorong Daya Saing, Gunawan & Jaya Pari Siap Merger. PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk,. segera mewujudkan merger dengan PT Jaya Pari Steel Tbk. (JPRS) tahun ini. Aksi korporasi ini dilakukan agar kinerja mereka membaik. (Kontan)
Bakrieland Berkeinginan Pangkas Utang. PT Bakrieland Development Tbk. (ELTY) berencana memangkas utang senilai Rp300 miliar dengan tujuan untuk menurunkan total utang menjadi Rp1,5 triliun. Pemangkasan utang akan dilaksanakan dengan membayar kewajiban kepada PT Geo Link Indonesia senilai Rp100 miliar dan kredit bank Rp200 miliar. (Investor Daily)
Mitra Pinasthika Siapkan Investasi US$25-30 Juta. PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk. (MPMX) memperkirakan anggaran belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar US$25-30 juta dalam satu hingga dua tahun mendatang. Sebagian besar dana tersebut akan digunakan untuk investasi platform, pembelian kendaraan rental, dan perawatan (maintenance) kendaraan. (Investor Daily)