Bisnis.com, JAKARTA – Emiten distribusi telepon seluler (ponsel) dan gawai, PT Trikomsel Oke Tbk. membukukan penyusutan kerugian sepanjang 2017 lalu.
Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan perseroan pada Rabu (20/6), emiten dengan kode saham TRIO tersebut membukukan rugi bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp188,42 miliar.
Kerugian tersebut menyusut 61,7% dibandingkan rugi bersih yang dibukukan perseroan selama 2016 yang mencapai Rp492,76 miliar. Kenaikan laba bersih tersebut didorong oleh kenaikan pendapatan perseroan yang sepanjang 2017 mencapai Rp2,03 triliun.
Pendapatan 2017 tersebut meningkat 18,1% dibandingkan dengan pendapatan yang dibukukan perseron selama 2016 yang sebesar Rp1,72 triliun.
Selain mendongkrak pendapatan, perseroan juga berhasil menekan beban usaha. Berdasarkan laporan keuangan tersebut, beban penjualan TRIO turun 22,25% selama 2017 menjadi Rp117,38 miliar, dari tahun 2016 yang sebesar Rp150,98 miliar.
Perseroan juga berhasil menekan beban umum dan administrsi secara signifikan. Pada 2017, beban umum dan administrasi TRIO sebesar Rp116,52 miliar, tergerus 62,3% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang sebesar Rp309,12 miliar.
Pada tahun ini, TRIO mengkaji penutupan sejumlah gerai penjualan perseroan. Per akhir 2017, emiten tersebut memiliki 230 unit gerai penjualan ponsel dengan merek toko Oke Shop.
Direktur Independen Trikomsel Oke Mely menyampaikan perseroan belum memutuskan berapa banyak gerai yang akan disetop operasionalnya. Untuk itu, TRIO melakukan review bulanan untuk memantau aktivitas penjualan.
“Kami berat hati untuk menutup tapi rencananya memang untuk efisiensi dan ekstensifikasi perusahaan selama 2018. Banyak penyebab penurunan penjualan, misalnya perubahan model bisnis mobile phone ini yang juga memengaruhi bisnis kami,” jelas Mely belum lama ini.