Bisnis.com, JAKARTA - Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis dan Media Kementerian BUMN Fajar Harry Sampurno mengatakan bahwa PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. perlu melakukan ekspansi pemasaran agar dapat membukukan keuntungan pada tahun ini. Salah satu strategi yang ditempuh yakni dengan membidik lebih banyak kontrak jangka panjang dan domestik.
“Artinya, mengubah yang tadinya penjualan langsung menjadi kontrak jangka panjang,” ujarnya, belum lama ini.
Berdasarkan data Krakatau Steel (KRAS), volume penjualan tercatat tumbuh 24,27% secara tahunan pada kuartal I/2018. Tercatat, volume penjualan naik dari 488.558 ton pada kuartal I/2017 menjadi 607.130 ton.
Sebagai catatan, KRAS membidik volume penjualan 2,8 juta ton pada 2018. Target tersebut naik 40% dibandingkan dengan target yang dipasang pada tahun lalu.
Berdasarkan data Bloomberg, harga saham KRAS ditutup terkoreksi 0,90% atau 4 poin ke level Rp440 pada sesi penutupan perdagangan, Jumat (8/6). Kendati demikian, sepanjang periode berjalan 2018, harga saham bergerak positif menguat 3,77%.
Analis Binaartha Sekuritas M. Nafan Aji Gusta Utama masih memberikan rekomendasi beli untuk saham KRAS. Pihaknya memproyeksikan target harga jangka panjang berada di level Rp755.