Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Stok Minyak Mentah AS Naik Tak Terduga, WTI Meluncur

Harga minyak mentah Amerika Serikat (AS) meluncur ke posisi lebih rendah pada akhir perdagangan Rabu (6/6/2018), menyusul laporan pemerintah AS yang menunjukkan kenaikan tak terduga pada stok minyak mentah domestik.
Harga emas/Reuters
Harga emas/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Harga minyak mentah Amerika Serikat (AS) meluncur ke posisi lebih rendah pada akhir perdagangan Rabu (6/6/2018), menyusul laporan pemerintah AS yang menunjukkan kenaikan tak terduga pada stok minyak mentah domestik.

Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak Juli 2018 ditutup melemah 1,2% atau 79 sen di level US$64,73 per barel di New York Mercantile Exchange, level terendah dalam hampir 2 bulan.

Adapun harga minyak Brent untuk pengiriman Agustus turun 2 sen dan berakhir di US$75,36 per barel di ICE Futures Europe exchange yang berbasis di London. Minyak mentah acuan global ini diperdagangkan premium US$10,66 terhadap WTI untuk Agustus.

Dilansir dari Bloomberg, persediaan minyak mentah AS dilaporkan naik 2,07 juta barel pekan lalu, setelah 12 dari 13 analis dalam survei Bloomberg justru memperkirakan adanya penurunan. Pada saat yang sama, stok bensin mencatat peningkatan terbesar sejak Desember saat permintaan untuk bahan bakar melesu.

“Laporan ini dilihat berat untuk kenaikan,” kata Matt Sallee dari Tortoise di Leawood, Kansas. “Tidak peduli bagaimana kamu menanggapinya, itu adalah laporan yang cukup bearish.”

Kondisi suplai di AS menekan harga minyak yang sudah terbebani oleh permintaan pemerintah AS bahwa OPEC meningkatkan output sebesar 1 juta barel per hari.

Sementara itu, Amerika mengimpor minyak mentah Arab Saudi hampir dua kali lipat menjadi 1,12 juta barel per hari pekan lalu, tertinggi sejak Juli, menurut Energy Information Administration (EIA).

Laporan pemerintah juga menunjukkan kenaikan stok bensin sebesar 4,6 juta barel, sementara suplai minyak sulingan naik 2,17 juta, terbesar sejak Februari. Pada saat yang sama, produksi minyak mentah AS melonjak menuju rekor baru.

“Pasar bergerak sejalan dengan laporan, dengan kenaikan tak terduga, saat minyak mentah, bensin, dan minyak sulingan naik lebih dari yang diharapkan,” kata Matthew Beck, managing director di John Hancock Financial Services Inc. “Anda melihat harga bereaksi terhadapnya.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper