Bisnis.com, JAKARTA—Emiten properti PT Summarecon Agung Tbk. baru merealisasikan nilai pemasaran atau marketing sales senilai Rp1 triliun hingga Mei 2018, atau baru 25% dari target perseroan tahun ini sebesar Rp4 triliun.
“Target tahun sekarang sekitar Rp4 triliun, pencapaian sudah 25% sampai Mei dan kontributor terbesar dari yang sudah tercapai ini disumbang dari proyek kami di Serpong, lebih dari 50%,” kata Lydia Tjio, Direktur Summarecon Agung, Kamis (7/6/2018).
Jemmy Kusnadi, Sekretaris Perusahaan Summarecon Agung, mengatakan perseroan masih optimistis sisa target dapat dicapai pada semester kedua tahun ini. Perseroan banyak menjual proyek-proyek dengan kisaran harga di bawah Rp2 miliar menyasar segmen end user.
Selain itu, perseroan juga memberikan kemudahan sistem pembayaran bagi konsumen.
“Lalu strategi lain untuk capai target kita adalah dengan membuka lokasi baru di Makassar,” katanya.
Adriyanto P. Adhi, Direktur Utama Summarecon Agung, mengatakan bahwa perseroan juga akan terus mengembangkan produk-produk baru di proyek existing perseroan. Peluncuran proyek baru akan bersifat fleksibel menyesuaikan kondisi pasar.
Selain itu, perseroan juga sangat berharap pada relaksasi peraturan loan to value (LTV) yang dijanjikan Bank Indonesia. Kalangan pengembang sudah diundang oleh Bank Indonesia untuk memberikan masukan, sehingga diharapkan kebijakan yang dikeluarkan benar-benar menjawab kebutuhan konkrit di lapangan.
“Memang jalannya penjualan itu tidak lancar sampai Mei, kami dapatnya baru Rp1 triliun, tetapi sisanya ini kami harapkan sekali dengan kebijakan BI akan bisa mendorong penjualan,” katanya.
