Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Keberlangsungan Batasan Produksi Dikaji, Harga Minyak Meluncur

Harga minyak mentah Amerika Serikat (AS) meluncur ke level terendahnya dalam hampir dua bulan pada akhir perdagangan Senin (4/6/2018), di tengah spekulasi bahwa OPEC dan aliansinya sedang bergerak lebih dekat menuju pengenduran pembatasan produksi.
Harga minyak melemah./.
Harga minyak melemah./.

Bisnis.com, JAKARTA – Harga minyak mentah Amerika Serikat (AS) meluncur ke level terendahnya dalam hampir dua bulan pada akhir perdagangan Senin (4/6/2018), di tengah spekulasi bahwa OPEC dan aliansinya sedang bergerak lebih dekat menuju pengenduran pembatasan produksi.

Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak Juli 2018 melorot 1,6% atau US$1,06 dan ditutup di level US$64,75 per barel di New York Mercantile Exchange. Harga patokan ini ditutup di bawah rata-rata pergerakan 100 hari untuk pertama kalinya sejak awal September.

Adapun harga minyak Brent untuk pengiriman Agustus melorot US$1,50 dan berakhir di US$75,29 per barel di ICE Futures Europe exchange yang berbasis di London. Minyak mentah acuan global ini diperdagangkan premium US$10,61 terhadap WTI untuk Agustus.

Dilansir dari Bloomberg, dalam pertemuan di Kuwait City pada Sabtu (2/6/2018), sejumlah anggota OPEC termasuk Arab Saudi membahas perlunya mempertahankan kondisi pasar yang sehat, yang akan memacu investasi baru dalam hal persediaan.

Kuwait News Agency melaporkan, Menteri Energi dari Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Kuwait, Aljazair, dan Oman menekankan perlunya kondisi pasar yang sehat yang menstimulasi investasi memadai di sektor energi.

Hal ini dilakukan demi memastikan pasokan minyak yang stabil dan tersedia secara tepat waktu untuk memenuhi permintaan yang meningkat dan mengimbangi penurunan di beberapa bagian dunia.

Pada saat yang sama, produksi minyak mentah AS bergerak menuju ambang 11 juta barel per hari, memperketat jaringan pipa yang mengangkutnya ke kilang-kilang dan terminal ekspor.

“Komentar yang muncul dari pertemuan akhir pekan lalu mewakili lebih banyak bukti atas pencabutan suplai oleh OPEC dalam waktu dekat,” kata Michael Loewen, seorang pakar strategi komoditas di Scotiabank. “Pada saat yang sama, harga minyak AS akan berada di bawah tekanan jika Anda tidak bisa benar-benar membawa barel ke pasar.”

Harga minyak mentah telah turun lebih dari 3% bulan ini, menyusul diskusi Arab Saudi dan Rusia tentang pengenduran upaya pembatasan produksi.

Harga minyak patokan AS pun diperdagangkan dengan diskon besar terhadap minyak global saat para pengebor Amerika mengembangkan produksi lebih cepat daripada yang dapat diekspor.

Oleh karenanya, Analis Raymond James Financial Inc. Justin Jenkins meningkatkan estimasinya untuk spread harga menjadi US$15 per barel mulai pada kuartal keempat dari US$5.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro