Bisnis.com, JAKARTA - Mayoritas indeks reksa dana berhasil mencatatkan kinerja positif sepanjang bulan lalu, kendati kondisi pasar sangat fluktuatif. Tercatat, tiga indeks reksa dana menorehkan hasil memuaskan.
Dari data Infovesta Utama, indeks reksa dana saham berhasil mencatatkan kinerja tertinggi pada bulan lalu yakni sebesar 0,55%, kemudian disusul oleh indeks reksa dana pasar uang sebesar 0,27%.
Adapun indeks reksa dana campuran mencatatkan kinerja sebesar 0,26%. Sementara itu, kinerja indeks reksa dana pendapatan tetap justru merosot sebesar 0,58% akibat pelemahan yang terjadi pada pasar obligasi pemerintah.
PT Sinarmas Asset Management berhasil menguasai pasar reksa dana saham, di mana tiga produknya mengisi lima besar reksa dana saham dengan return alias imbal hasil tertinggi sepanjang bulan lalu.
"Masing-masing manajer investasi strateginya berbeda. Kebetulan strategi kami bisa mencatatkan return yang cukup tinggi untuk reksa dana saham," kata Direktur PT Sinarmas Asset Management Jamial Salim kepada Bisnis.com, Senin (4/6/2018).
Produk reksa dana saham dengan return tertinggi adalah Simas Syariah Unggulan (8,43%), Simas Saham Unggulan (7,74%), Danareksa Mawar Fokus 10 (7,65%), Millenium MCM Equity Sektoral (6,9%), dan Simas Saham Andalan (6,77%).
Jamial menambahkan, untuk saat ini sektor yang cukup menarik adalah konsumsi. Hal ini tak lepas dari momentum Ramadhan, Idulfitri serta sejumlah agenda besar lainnya termasuk Asian Games yang bakal meningkatkan konsumsi masyarakat.
"Sektor consumer menarik dan bisa dijadikan underlying. Ini tidak lepas dari banyaknya even yang akan digelar baik olahraga maupun politik," ujarnya.
Head Investment Avrist Asset Management Farash Farich menambahkan, selain karena strategi manajer investasi, moncernya reksa dana saham pada bulan lalu disebabkan oleh banyaknya emiten yang membagikan dividen.
Kata dia, pembagian dividen mempengaruhi kinerja reksa dana saham sekitar 0,5%-0,6% pada bulan lalu. "Kalau ada dividen kinerja langsung naik. Karena kalau dari sisi indeks semua mayoritas menurun pada bulan lalu," kata dia.
Terkait dengan penurunan kinerja reksa dana pendapatan tetap disebabkan oleh melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) pada bulan lalu serta penurunan yield surat berharga di negara tersebut.
"Indeks surat utang bulan lalu turun sebesar 0,7%. Faktor yang menyebabkan penurunan pendapatan tetap satu-satunya adalah karena rupiah," tegasnya.
Sementara itu, kinerja seluruh indeks reksa dana pada pekan lalu berhasil mencatatkan kinerja positif, di mana kinerja tertinggi diraih oleh reksa dana pendapatan tetap.
Kinerja indeks reksa dana pendapatan tetap yang tercermin dalam Infovesta Fixed Income Fund Index pada sepekan terkahir mencapai 1,46%, dan indeks reksa dana campuran yang tercermin dalam Infovesta Balanced Fund Index sebesar 0,66%.
Adapun kinerja indeks reksa dana saham yang tercermin dalam Infovesta Equity Fund Index tercatat sebesar 0,23%, serta indeks reksa dana pasar uang yang tercermin dalam Infovesta Money Market fund Index mencatatkan kinerja sebesar 0,06%.
Unggulnya kinerja reksa dana pendapatan tetap ditopang oleh menguatnya pasar obligasi khususnya obligasi pemerintah setelah Bank Indonesia menaikkan suku bunga acuan alias BI Rate.