Bisnis.com, JAKARTA – Emiten properti PT Rimo International Lestari Tbk. membukukan penjualan bersih sebesar Rp206,47 miliar selama Januari—Maret 2018. Nilai tersebut melonjak 414,63% dibandingkan penjualan bersih yang dibukukan perseroan pada kuartal I/2017 yang sebesar Rp40,12 miliar.
Berdasarkan laporan euangan yang dipublikasikan perseroan, emiten dengan kode saham RIMO tersebut pun membukukan kenaikan beban pokok penjualan sebesar 440,92% menjadi Rp123,978 miliar, dari kuartal I/2017 (yoy) yang sebesar Rp22,92 miliar.
Kendati demiian, perusahaan berhasil menurunkan beban usahanya, baik yang berasal dari beban penjualan, maupun beban administrasi dan umum. Pada kuartal I/2018, beban penjualan perseroan yaitu Tp759,9 juta, turun 59,15% dibandingkan kuartal I/2017.
Beban administrasi dan umum perseroan pun turun cukup signifikan sebesar 34,7%, menjadi Rp18,77 miliar pada kuartal I/2018, dari Rp28,74 miliar pada kuartal I/2017.
Kondisi tersebut berdampak positif pada neraca laba dan rugi bersih perseroan. Dari kinerja Januari—maret 2018, perusahaan akhirnya membukukan laba usaha sebesar Rp62,96 miliar, setelah pada kuartal I/2017 sempat menderita kerugian sebesar Rp13,4 miliar.
Dengan capaian tersebut, perseroan membukukan laba bersih atau laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp57,97 miliar, meningkat 2.031,25% dibandingkan laba bersih perseroan pada kuartal I/2017 yang sebesar Rp2,72 miliar.
Irektur Utama Rimo International Lestari, Teddy Tjokrosapoetro sebelumnya menyebut pada awal tahun ini perseroan berhasil menjual 355 unit dari 597 unit dari apartemen South Hills dengan harga per unit mencapai Rp3 miliar—Rp4 miliar. Apartemen yang berada di Kuningan, Jakarta tersebut berkontribusi minimal Rp1 triliun terhadap penjualan perseroan.