Bisnis.com, JAKARTA - Manajemen PT Bumi Teknokultura Unggul Tbk. (BTEK) menjelaskan rencana penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) atau private placement digunakan untuk modal kerja.
Direktur Utama Bumi Teknokultura Unggul Anne Patricia Sutanto menyampaikan, penggunaan dana hasil PMTHMETD selurunya digunakan untuk modal kerja perseroan maupun anak usaha.
"Selain itu, salah satu manfaat penerbitan saham baru adalah memperbaiki rasio utang terhadap ekuitas," paparnya melalui keterbukaan informasi, Rabu (30/5/2018).
Perseroan akan menerbitkan saham baru sebanyak-banyaknya 4.627.745.000 lembar, atau 10% dari total modal ditempatkan dan disetor.
Saham baru akan ditawarkan kepada Golden Harvest Cocoa Ltd. (GHCL) dan investor strategis kurang dari 50 pihak. GHCL saat ini memegang 53,40% saham perseroan.
Dalam keterbukaan informasi sebelumnya, BTEK akan menerbitkan saham baru dengan harga sekurang-kurangnya Rp135,20. Artinya, perseroan berpotensi meraup dana dari private placement senilai Rp625,57 miliar.
Terkait penjualan saham BTEK oleh GHCL, menurut Anne, hal itu dilakukan untuk keperluan keuangan GHCL. GHCL sendiri masih meyakini prospek industri perseroan dan mendukung pertumbuhan BTEK.
Pada 15 Mei 2018, GHCL melepas 1 miliar kepemilikannya di BTEK. Jumlah saham yang dipegangnya menurun menjadi 21,21 miliar lembar dari sebelumnya 22,21 miliar lembar.