Bisnis.com, JAKARTA– Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus menguat hingga akhir sesi I perdagangan hari ini, Senin (28/5/2018), sejalan dengan penguatan nilai tukar rupiah.
IHSG menguat 1,30% atau 77,80 poin ke level 6.053,54 pada akhir sesi I, setelah dibuka dengan kenaikan tipis 0,06% atau 3,88 poin di level 5.979,62.
Pada perdagangan Jumat (25/5/2018), IHSG berakhir menguat 0,49% atau 29,20 poin di level 5.975,74, kenaikan pada hari keempat berturut-turut.
Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak pada level 5.977 – 6.057,70. Sebanyak 197 saham menguat, 143 saham melemah, dan 243 saham stagnan dari 583 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Delapan dari sembilan indeks sektoral IHSG menetap di zona hijau dengan support utama sektor finansial (+2,54%) dan infrastruktur (+1,94%). Adapun sektor tambang menetap di zona merah dengan pelemahan 0,28%.
Menurut Vice President Research Department PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya, IHSG mendapatkan dukungan dari menguatnya nilai tukar rupiah.
“Penguatan rupiah terhadap dolar AS memberikan pengaruh positif terhadap pergerakan IHSG,” terang William kepada Bisnis.com.
Nilai tukar rupiah terpantau lanjut menguat 129 poin atau 0,91% ke Rp13.996 per dolar AS pada pukul 11.57 WIB, setelah dibuka dengan penguatan 30 poin atau 0,21% di Rp14.095.
Dilansir dari Bloomberg, rupiah menguat di tengah spekulasi penaikan suku bunga BI 7-day reverse repo rate (7DRRR) lebih lanjut serta sejalan dengan penguatan mayoritas mata uang Asia di tengah optimisme kembali terbukanya peluang pertemuan para pemimpin Amerika Rupiah Serikat (AS) dan Korea Utara pada 12 Juni.
Sementara itu, beberapa indeks saham lain di Asia Tenggara terpantau bergerak variatif siang ini, yakni Singapura (+0,36%), Thailand (-0,35%), Malaysia (-0,63%), Filipina (-0,18%), dan Vietnam (-2,51%).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel