Bisnis.com, JAKARTA - PT BNI Asset Management untuk pertama kalinya menghadirkan produk reksa dana Exchange Traded Fund (ETF), yakni Reksa Dana Indeks BNI-AM Nusantara ETF MSCI Indonesia Equity Index (XBNI).
Direktur Utama BNI Asset Management Reita Farianti mengatakan, tujuan diluncurkannya produk ini adalah untuk mengakomodasi kebutuhan investor yang menginginkan reksa dana yang aktif diperdagangkan.
Dia menjelaskan, dijadikannya Morgan Stanley Capital International Limited (MSCI) sebagai acuan karena indeks ini indeks yang merepresentasikan kurang lebih 80% kapitalisasi pasar saham Indonesia dan memiliki free float yang tinggi.
"Khusus untuk ETF dengan indeks acuan MSCI, baru kami yang menerbitkan sehingga kami berharap ETF ini dapat menjadi pilihan investasi yang menarik di kategori reksa dana pasif," katanya, Rabu (23/5/2018).
Bagi investor yang membeli produk reksa dana ini selanjutnya diinvestasikan ke portofolio dengan komposisi investasi minimum 80%-100% dari Nilai Aktiva Bersih (NAB) yang ditempatkan pada 29 saham yang termasuk dalam indeks MSCI Indonesia.
Adapun sisanya 0%-20% diinvestasikan pada instrumen pasar uang dalam negeri yang memiliki jatuh tempo tidak lebih dari satu tahun, atau deposito sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Baca Juga
"Keunggulan dari XBNI adalah memiliki diversifikasi saham sekaligus, karena terdiri dari 29 emiten yang masuk dalam indeks MSCI Indonesia," sambungnya.
Untuk pembelian di pasar primer, minimum transaksi adalah senilai 1 unit kreasi yang setara dengan 100.000 lembar unit penyertaan. Adapun pembelian di pasar sekunder dapat dilakukan mulai dari 1 lot atau setara dengan 100 lembar unit penyertaan.
Sementara itu, pembelian dan penjualan XBNI di pasar sekunder dapat dilakukan melalui mekanisme perdagangan di BEI melalui perantara pedagang efek anggota bursa. BNI Asset Management menunjuk Indo Premier Sekuritas sebagai diler partisipan.