Bisnis.com, JAKARTA – Wall Street turun tajam pada akhir perdagangan Selasa (24/4/2018), di tengah kekhawatiran akan biaya yang lebih tinggi setelah imbal hasil obligasi AS bertenor 10 tahun menembus level 3%, untuk pertama kalinya dalam empat tahun.
Indeks Dow Jones Industrial Average berakhir melorot 1,74% atau 424,56 poin di level 24.024,13, indeks S&P 500 melemah 1,34% atau 35,73 poin di 2.634,56, sedangkan indeks Nasdaq Composite ditutup merosot 1,7% atau 121,25 poin di level 7.007,35.
Indeks S&P 500 dan Dow Jones membukukan penurunan terbesar dalam dua setengah pekan, sedangkan Dow Jones telah melemah untuk perdagangan hari kelima berturut-turut.
Saham perusahaan industri Caterpillar anjlok 6,20% setelah pihak manajemen memperingatkan kenaikan harga baja, meskipun laporan keuangan perusahaan lebih baik dari perkiraan karena permintaan global yang kuat.
Perusahaan-perusahaan lain, termasuk Lockheed dan 3M, juga memberi laporan yang mengecewakan, terdampak meningkatnya imbal hasil obligasi.
Imbal hasil obligasi AS bertenor 10 tahun, acuan untuk biaya pinjaman global, telah terus naik lebih tinggi didorong kombinasi kekhawatiran atas inflasi, tumbuhnya pasokan utang, serta meningkatnya biaya pinjaman Federal Reserve.
“Ini membuat biaya pinjaman lebih mahal bagi perusahaan. Reli pasar selama sembilan tahun terakhir telah didorong oleh suku bunga rendah, kebijakan moneter yang mengakomodasi, dan kelebihan likuiditas,” kata Oliver Pursche, chief market strategist untuk Bruderman Asset Management di New York.
Imbal hasil obligasi yang lebih tinggi juga dapat mendorong manajer portofolio untuk mempertimbangkan uang bergerak menjadi sekuritas pendapatan tetap yang lebih menarik dengan mengorbankan ekuitas.
Pasar saham sudah terbebani oleh kenaikan imbal hasil obligasi pada awal tahun, dengan pelemahan yang tajam pada Februari.
Produsen industri diversifikasi 3M Co menjadi penekan terbesar terhadap Dow Jones Industrial Average, dengan pelemahan sebesar 6,83%, setelah membukukan in-line profit saat pajak yang lebih rendah mengimbangi hasil laba usaha dan perusahaan menurunkan proyeksi laba tahun ini.
Saham teknologi juga membebani indeks saham acuan, dengan saham Facebook Inc turun 3,7% dan saham Alphabet turun 4,77%. Kenaikan biaya dan menyusutnya margin membayangi laba kuartalan Alphabet yang lebih baik dari perkiraan.
Adapun saham Apple Inc turun 1,39% akibat kekhawatiran atas melemahnya permintaan untuk high-end smartphone. Corning Inc melaporkan penurunan penjualan screen glass untuk pertama kalinya dalam setidaknya empat kuartal.