Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan bursa Eropa hanya berakhir flat pada perdagangan Selasa (24/4/2018), saat kinerja produsen chip terbebani oleh laporan AMS tentang penurunan jumlah pesanan.
Indeks saham acuan kawasan Eropa Stoxx Europe 600 berakhir flat setelah mengalami sesi yang berat, menyusul kenaikan imbal hasil obligasi AS bertenor 10 tahun mencapai di atas 3%, untuk pertama kalinya sejak 2014.
Kenaikan imbal hasil obligasi, yang dikhawatirkan oleh para investor dapat merugikan ekuitas, sebagian dipicu oleh lonjakan harga minyak mentah yang pada Selasa sempat mencapai US$75, sekaligus mendorong saham energi.
Dilansir Reuters, indeks minyak dan gas menjadi sektoral dengan kenaikan terbesar, sebanyak 1% pada kisaran level tertingginya dalam sekitar tiga tahun.
Sementara itu, saham AMS, produsen chip asal Austria, yang memasok Apple, yang merosot 9% setelah melaporkan jumlah pesanan yang lebih rendah dari salah satu pelanggan utamanya, turut menekan saham perusahaan lain di sektor ini.
“Masuk akal untuk mengasumsikan bahwa hal ini juga akan berdampak negatif pada panduan STM kuartal II,” kata analis Liberum setelah saham STMicro turun 0,7% dan Dialog Semi melemah 6%.
Di sisi lain, saham SAP Jerman naik 3,5% setelah menyatakan pemulihan marjinnya berada di jalur yang benar. Saham Deutsche Bank AG bertambah 4,2%. Perusahaan ini diperkirakan akan menjabarkan perubahan strategi pada Kamis bersama laporan keuangan kuartal pertama.
Namun, saham bank asal Swiss UBS gagal menghibur investornya pada hari Senin setelah performa bisnis manajemen aset andalannya meleset dari perkiraan.