Bisnis.com, JAKARTA–Emiten kapal pengangkut batu bara PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk. (MBSS) menargetkan pendapatan pada 2018 tumbuh 20%–30% dibandingkan tahun sebelumnya menjadi US$82,14 juta–US$88,98 juta.
Wakil Direktur Utama Mitrabahtera Segara Sejati Lucas Djunaidi mengungkapkan, pada 2018 kinerja perusahaan ditargetkan meningkat 20%–30% year-on-year (yoy) seiring dengan tren memanasnya harga batu bara. Artinya, MBSS membidik pendapatan sekitar US$82,14 juta–US$88,98 juta.
"Kita harapkan dengan pertumbuhan pendapatan tersebut, bisa membukukan kinerja lebih baik. Kalau bisa [pembukuan laba menjadi] positif," tuturnya setelah Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Rabu (25/4/2018).
Tahun lalu, MBSS masih membukukan rugi bersih US$9,18 juta, meskipun turun dari rugi bersih US$30,02 juta pada 2016. Pendapatan usaha pada 2017 naik 4,1% yoy menjadi US$68,45 dari sebelumnya US$65,75 juta.
Menurutnya, kinerja operasional pada periode kuartal I/2018 masih menantang akibat kondisi cuaca. Terkadang kapal pengangkut harus mencari pulau untuk merapat sementara, atau bahkan tidak mendapat izin berlayar dari otoritas pelabuhan.
Hal itu membuat volume pengangkutan batu bara berkurang. Namun, Lucas optimistis operasional pada kuartal II-IV/2018 mengalami perbaikan seiring dengan pulihnya cuaca dan produksi batu hitam dari sejumlah klien.
Untuk memacu pendapatan, perusahaan mengupayakan utilisasi kapal mencapai kisaran 80%–85% pada 2018 dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 70%. Salah satu cara meningkatkan utilisasi ialah memperbesar kontrak jangka panjang dibandingkan spot.
Dengan sistem kontrak jangka panjang, rasio perjalanan pengkutan kapal lebih mudah diprediksi. Perusahaan juga memprioritaskan pelayaran jangka pendek untuk meminimalkan risiko.