Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Alasan PP Properti (PPRO) Andalkan Mitra Untuk Bulk Sales

Emiten properti PT PP Properti Tbk. berencana untuk lebih banyak melakukan penjualan jumbo atau bulk sales kepada mitra pembeli tunggal untuk menopang kinerja penjualan tahun ini di tengah estimasi masih tertekannya penjualan properti akibat tahun politik.
Jajaran Direksi PPRO usai RUPST, Selasa (17/4/2018)-Bisnis-Emanuel B. Caesario
Jajaran Direksi PPRO usai RUPST, Selasa (17/4/2018)-Bisnis-Emanuel B. Caesario

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten properti PT PP Properti Tbk. berencana untuk lebih banyak melakukan penjualan jumbo atau bulk sales kepada mitra pembeli tunggal untuk menopang kinerja penjualan tahun ini di tengah estimasi masih tertekannya penjualan properti akibat tahun politik.

Taufik Hidayat, Direktur Utama PP Properti, mengatakan bahwa pada tahun lalu strategi perseroan adalah membeli lahan sebanyak mungkin untuk mengamankan cadangan lahan perseroan bagi kebutuhan pengembangan beberapa tahun ke depan.

Kondisi ekonomi yang relatif masih melambat menyebabkan harga lahan tahun lalu masih relatif murah. Hal ini dimanfaatkan emiten dengan kode saham PPRO ini untuk sebanyak mungkin menampung lahan. PPRO banyak menarik dana dari pasar modal tahun lalu untuk kebutuhan ini.

Taufik mengatakan, tahun ini strategi perseroan berubah. PPRO tidak akan lagi agresif membeli lahan, tetapi hanya akan melunaskan sisa pembayaran dari lahan-lahan yang dibeli tahun lalu. Tahun ini, PPRO akan fokus pada mencari mitra strategis untuk pembelian properti perseroan secara besar.

Saat ini, PPRO sudah menandatangani nota kesepahaman atau Mou kepada empat mitra yang akan melakukan pembelian besar. Pembelian terbesar akan dilakukan oleh PT Arvada Investama dengan nilai Rp2,1 triliun.

Perusahaan tersebut akan membeli tiga menara apartemen yang dibangun PPRO, yakni Grand Shamaya Tower 2, Grand Dharmahusada Lagoon Tower 2, dan Grand Sungkono Lagoon Tower Hotel.

“Ini akan kita closing akhir bulan ini, Rp2,1 triliun. Ini sudah MoU dan sudah negosiasi, kita lagi memfinalkan transaksi jual belinya,” katanya usai RUPST, Selasa (17/4/2018).

Selain itu, mitra lainnya yang cukup serius yakni Koperasi Karyawan & Pensiun PT Aneka Tambang (Persero) Tbk. atu Kopantam untuk proyek residensial sekitar 200 unit senilai Rp150 miliar di Tangerang Selatan. Menurutnya, penjualan kepada PT Arvada Investama dan Kopantam hampir pasti bisa dibukan sebagai capaian prapenjualan atau (marketing sales) dan pendapatan (top line) tahun ini.

Sementa itu, mitra lainnya yakni PT Dipa Karya Sejahtera untuk apartemen Begawan Tower 2 senilai Rp250 miliar, dan Koperasi Semandel Bisnis Nusantara untuk Ma-Zhoji Tower 1 senilai Rp250 miliar. Perseroan masih akan terus melakukan negosiasi kepada dua calon pembeli besar ini.

Indaryanto, Direktur Keuangan PP Properti, mengatakan bahwa perseroan tahun ini menargetkan markting sales perseroan tahun ini mencapai Rp3,8 triliun, tumbuh 27% dari capaian tahun lalu Rp3,01 triliun.

Dengan strategi kemitraan untuk penjualan besar, PPRO sudah bisa mengantongi minimal Rp2,5 triliun dari target tahun ini. PPRO sendiri menargetkan bisa mencapai marketing sales Rp3 triliun dari bulk sales ini.

Dengan demikian, perseroan mengantisipasi pemasaran kepada pembeli ritel yang relatif lebih terbatas tahun ini. Namun, tuturnya, PPRO penjualan kepada pembeli ritel tetap sangat penting sebab dengan begitu proyek dan reputasi perseroan bisa lebih cepat dikenal luas masyarakat.

“Syukur-syukur kalau ritel juga bisa meningkat tahun ini sehingga menopang penjualan secara keseluruhan. Namun, kalau hanya mengandalkan ritel dan tidak ada langkah strategis seperti ini akan berat,” katanya.

Adapun, pada kuartal pertama tahun ini, perseroan sudah mengantongi marketing sales Rp703 miliar, lebih tinggi dari target awal Rp663 miliar. Realisasi ini meningkat 9,33% dibandingkan realisasi pada kuartal pertama tahun lalu Rp643 miliar.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper